Abramovich Alami Dugaan Keracunan Setelah Lakukan Negosiasi di Kiev

Roman Abramovich/net
Roman Abramovich/net

Kabar mengejutkan datang dari miliarder Rusia Roman Abramovich yang selama ini dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Wall Street Journal melaporkan, Abramovich menderita dugaan keracunan.


Sumber yang dekat dengan Roman Abramovich telah mengkonfirmasi bahwa oligarki Rusia itu menderita gejala dugaan keracunan setelah pertemuan untuk membahas pembicaraan damai dengan negosiator Ukraina.

Tiga orang yang menghadiri negosiasi di Kiev baru-baru ini, mengalami mata merah, perih terus-menerus, serta kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka. Gejala itu terus terasa sepanjang malam.

Sumber tersebut menduga adanya serangan Rusia yang menoba meracuni Abramovich untuk menyabotase perundingannya dengan Ukraina.

Sementara para ahli yang menyelidiki insiden tersebut mengatakan sulit untuk menentukan apakah gejala tersebut disebabkan oleh "agen kimia atau biologis atau oleh semacam serangan radiasi elektromagnetik", kata sumber tersebut.

Seorang pejabat AS mengkonfirmasi bahwa intelijen telah menetapkan bahwa apa yang dialami Abramovich dan dua negosiator perdamaian Ukraina lainnya itu, disebabkan oleh faktor lingkungan, bukan keracunan.

Pekan lalu Zelensky dalam pidatonya mengatakan banyak pengusaha Rusia yang terkena sanksi, datang menawarkan bantuan untuk mendukung Ukraina.

Abramovich dikatakan baik-baik saja sekarang karena insiden itu terjadi beberapa minggu yang lalu, dan dia akan melanjutkan negosiasi bersama dengan orang-orang dari Ukraina dalam upaya untuk mengakhiri perang.

Mereka yang dekat dengan Abramovich mengatakan dia telah terlibat dalam beberapa pertemuan, dan hanya bekerja atas nama dirinya sendiri setelah diklaim bahwa dia diminta untuk mendukung Ukraina.