Pertemuan politik antara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa (15/11) lalu memberi makna politik bagi Indonesia. Salah satu tafsir politiknya adalah Anies ternyata tidak ditolak oleh Presiden Joko Widodo.
- Anies Baswedan: Pemilu Menentukan Arah Kebijakan, Bukan Sekedar Pilih Orang
- Jika Prabowo Rangkul Koalisi Perubahan, Anies Bakal Gigit Jari
- Gagal Pengaruhi Publik, Retorika Anies Dinilai Sebagai Sekedar 'Omon-omon'
Analis Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, pertemuan keduanya adalah baik bagi bangunan politik kebangsaan Indonesia. Sebab, selama ini Anies seolah digambarkan sebagai sosok yang ditolak Jokowi. Dengan pertemuan itu, kata Pangi, persepsi yang terbangun sudah terpatahkan.
"Anies ketemu Gibran dan Gibran bisa ketemu dengan Anies menunjukkan Pak Jokowi tidak masalah dengan Anies," demikian kata Pangi dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/11).
Lebih lanjut Pangi melihat, fakta pertemuan Gibran dengan Anies, membuktikan bahwa Jokowi sebenarnya telah menjadi sosok negarawan yang mampu menerima Anies. Tidak hanya itu, Jokowi telah memberi pembelajaran politik mendukung pencalonan Prabowo dan juga Ganjar Pranowo.
"Pak Jokowi sebenarnya lebih negarawan bisa menerima Anies, Prabowo dan Ganjar. pertemuan bagus untuk politik kebangsaan kita," pungkas Pangi.
- Anies Baswedan: Pemilu Menentukan Arah Kebijakan, Bukan Sekedar Pilih Orang
- Maju Pilgub Jatim 2024, Emil Dardak Minta Dukungan Gibran
- AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Gibran Harap Sinergi dengan Kota Solo Berlanjut