BPJS Ketenagakerjaan di Jatim Ditargetkan Capai 50 Persen pada 2023

Gubernur Khofifah/RMOLJatim
Gubernur Khofifah/RMOLJatim

Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Deny Yusyulian menargetkan BPJS Ketenagakerjaan Jatim mencapai 50 persen pada 2023.


Target itu disampaikan Deny di acara Penganugerahan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Paritrana Award) Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 di Shangri-La Hotel Surabaya, Selasa (27/12).

"Ini mudah-mudahan dapat terwujud dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota terkait. Agar cita-cita kita mensejahterakan seluruh masyarakat melalui program jaminan sosial tenaga kerja berjalan dengan baik," jelasnya.

Dalam acara yang diselenggarakan hasil kerjasama BPJS Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur itu dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Penghargaan Paritrana tersebut dibagi ke dalam beberapa kategori termasuk kategori pemerintah kabupaten/kota, yang diberikan pada Kabupaten Jember, Kota Batu, dan Kabupaten Ponorogo berupa piagam penghargaan dan mock up 1 unit sepeda motor.

Tak hanya penghargaan, diberikan pula simbolis manfaat program BPJS ketenagakerjaan. Untuk kategori manfaat program, diberikan kepada tiga ahli waris.

Yakni atas nama Alm. Slamet Riadi dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya dan Alm. Suyadi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Di mana, kedua keluarga mendapatkan jaminan kematian senilai Rp 42 juta dan beasiswa untuk anak-anak mereka senilai Rp 57 juta - Rp 132 juta.

Sedangkan untuk ahli waris Alm. Wawan Hermawan dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya, keluarga diberikan jaminan kecelakaan kerja senilai Rp 233,6 juta, jaminan hari tua senilai Rp 4,8 juta, serta beasiswa 1 anak senilai Rp 64,5 juta.

Sementara itu, kategori manfaat beasiswa pendidikan anak diberikan untuk Alvin Cahyo Ramadhan (SMA-Perguruan Tinggi) senilai Rp 57 juta, Reggina Vanny Kirana (TK-SD-SMP-SMA-Perguruan Tinggi) senilai Rp 75 juta, M. Iqbal Firmansyah Romadhony (SD-SMP-SMA-Perguruan Tinggi) senilai Rp 64,5 juta, serta Nito Hendra Kusuma (SMA-Perguruan Tinggi) senilai Rp 57 juta.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya universal coverage bagi semua orang.

"Saya ingin mengajak semuanya maksimalkan perlindungan ketenagakerjaan. Para karyawan perlu dijadikan anggota BPJS Ketenagakerjaan sebagai bagian dari perlindungan mereka. Jadi universal coverage ini harus diperjuangkan," tandas Khofifah.

Menurut Khofifah, meluaskan jangkauan BPJS Ketenagakerjaan menjadi sangat urgent. Terlebih karena perlindungan merupakan hak setiap manusia.

"Universal coverage ini sama pentingnya dengan  universal health coverage. Ini tugas kita. Membuat kebijakan yang melindungi dan membahagiakan rakyat itu juga tugas kita. Kalau kita membahagiakan yang di bumi, insya Allah yang di langit juga akan membahagiakan kita," tegasnya.

Khofifah mengaku senang dengan banyaknya lapisan masyarakat yang makin menyadari pentingnya perlindungan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah anggota BPJS yang semula 23% pada 2021 menjadi 28,76% pada akhir 2022.