Lalu lintas pertemuan elite partai politik yang belakangan berbeda koalisi, masih sangat cair. Pasalnya, masing-masing partai koalisi belum mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada tahun 2024 mendatang.
- Digadang-gadang Duet Ganjar-Erick di 2024, Kini Malah Bersebrangan soal Timnas Israel
- Dukungan kepada Anies Baswedan Semakin Kokoh Piagam Koalisi Resmi Ditandatangani 3 Ketum Partai Koalis
- Kantongi Nama Cawapres, Anies Baswedan Tugaskan Tim 8 Finalkan Pilihan
Baca Juga
Meski sebelumnya sudah nampak pasti dengan Nasdem dan Partai Demokrat, PKS pada Selasa (7/2) melakukan kunjungan politiknya ke DPP Golkar.
Di sisi lain, PKB yang sudah mendirikan Sekber bersama Gerindra juga akan bertandang ke Partai berlambang beringin pada Jumat (10/2) mendatang.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, bisa saja pertemuan PKS dengan Golkar yang sebelumnya didahului oleh Nasdem akan berbuah pada ditariknya Golkar dan KIB ke koalisi perubahan. Alasannya, belum jelasnya tokoh capres-cawapres yang hendak diusung KIB per hari ini.
"Namun jika magnet politik KIB lebih kuat, maka ini menjadi ujian soliditas bagi koalisi perubahan yang mulai tampak solid belakangan ini," demikian analisa Umam melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/2).
Bagi Dosen Universitas Paramadina ini, sebelum komposisi Capres-Cawapres diketok oleh KPU pada 25 November 2023 mendatang, akan terus bermunculan berbagai spekulasi yang akan diusung oleh masing partai dan gerbong koalisinya.
"Maka rekonfigurasi koalisi dan kompromi politik masih memungkinkan terjadi," pungkas Umam.
- Digadang-gadang Duet Ganjar-Erick di 2024, Kini Malah Bersebrangan soal Timnas Israel
- Siapa pun Capresnya, yang Penting Erick Thohir Cawapres
- Lima Capres Peraih Elektabilitas Tertinggi Versi Indikator