HIPMI Minta Pemkab Kuatkan Iklim Investasi di Jember

Pengurus DPD HIPMI Jatim, Abdussalam dalam kegiatan Diklatcab dan Rakercab HIPMI Jember/RMOLJatim
Pengurus DPD HIPMI Jatim, Abdussalam dalam kegiatan Diklatcab dan Rakercab HIPMI Jember/RMOLJatim

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember mendesak Pemerintah Kabupaten Jember untuk menguatkan dukungan investasi di Jember. 


Demikian terungkap dalam acara Diklatcab dan Rakercab HIPMI di Hotel Cempaka Hill, Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang, Sabtu (13/01) siang.

Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Jember, Restu Prayogi, mengatakan, selama ini pihaknya masih merasa sendirian untuk menguatkan sektor UMKM di Jember. 

"Kami sudah berupaya menjalin komunikasi dengan DPRD Jember dan sejumlah OPD Pemkab agar bisa berkolaborasi, namun belum mendapatkan respons yang positif," ucap restu Prayogi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (13/1).

Pihaknya, lanjut dia perlu dukungan yang luas dari pemerintah untuk menjalankan program  HIPMI. Prinsip HIPMI  yakni bangkit bersama dengan semangat kolaborasi bersama para Staekholder dalam membangun ekonomi di wilayah setempat, terutama UMKM.

Menurutnya, UMKM merupakan salah satu pondasi perekonomian masyarakat Jember. Yang dibutuhkan tidak hanya dalam urusan perizinan, para pengusaha muda juga membutuhkan dukungan dalam hal produksi dan pemasaran.

Senada disampaikan pengurus DPD HIPMI Jatim, Abdus Salam. Dia menegaskan para pengusaha membutuhkan kepastian hukum ketika ingin menanamkan investasi di Jember.

Namun, selama ini pihaknya merasakan adanya  sejumlah regulasi di Jember yang masih belum mempermudah masuknya investasi. 

"Sementara para investor juga membutuhkan kepastian untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki Jember, mulai dari sektor pertanian, pariwisata, hingga kerajinan," terangnya.

Untuk itu, Salam berharap pemerintah dan HIPMI bisa lebih sering duduk bersama untuk saling menguatkan.

"Generasi muda di Jember harus bisa lebih kreatif dan mendapatkan dukungan untuk menjadi seorang pengusaha," harap dia.