Para Pendukung Anies-Muhaimin Deklarasi Tolak Hasil Pemilu 2024

Massa pendukung Anies-Muhaimin/RMOLJatim
Massa pendukung Anies-Muhaimin/RMOLJatim

Ratusan massa pendukung Capres dan Cawapres no urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang menamakan Forum Penyelamat Pemilu Jurdil menggelar aksi deklarasi menolak hasil Pemilu 2024 di restoran DK, Surabaya pada Sabtu (26/2). 


Mereka menuntut adanya pemilu ulang, karena coblosan yang terjadi pada 14 Februari baik Pilpres dan Pileg 2024 penuh dengan kecurangan dan intimidasi untuk memenangkan Paslon tertentu.

“Kami menolak hasil pemilu 2024 yang penuh dengan kecurangan, ketidakadilan, intervensi dan pengancaman,” kata deklarator Forum Penyelamat Pemilu Jurdil 2024 Dr Zainal Arifin diikuti ratusan massa dengan serentak.

Selain menuntut Pemilu 2024 diulang, mereka juga mendesak agar DPR RI menggulirkan hak angket kepada Presiden Joko Widodo yang dinilai melakukan intervensi untuk mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Dua kami mendesak DPR RI untuk melaksanakan hak angket meminta pertanggungjawaban pemerintah,” tegasnya.

Selain dua butir pernyataan tersebut, massa aksi juga membacakan mosi tidak percaya kepada KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024 dan Presiden Joko Widodo. 

Menurut Zainal Arifin, selama proses jalannya pemilu, Presiden RI Joko Widodo tidak menunjukkan sikapnya sebagai negarawan dan mendukung Paslon tertentu.

“Kami menyatakan mosi tidak percaya, kepada penyelenggara pemilu tahun 2024,” katanya 

“Empat kami menyatakan mosi tidak percaya, kepada presiden republic Indonesia yang tidak mmberi teladan yang baik dalam pelaksanaan Pilpres 2024 dan kami mendesak DPR RI untuk memakzulkan presiden republic Indonesia,” tambahnya.

Zainal Arifin mengaku, setelah menggelar deklarasi, pihaknya akan mendatangi beberapa lembaga negara seperti DPR RI dan KPU yang menuntut mereka menggelar proses Pemilu 2024 secara adil dan transparan.

“Kita berkumpul bukan soal angka-angka, tetapi ingin pemilu jurdil agar proses tersebut menghasulkan pemimpin yang baik,” katanya usai acara.

Selain itu, para relawan juga akan mengumpulkan berbagai bukti dugaan kecurangan untuk segera ditindaklanjuti dan diproses di Bawaslu RI. 

“Bersama kawan-kawan akan melakukan audiensi dengan DPR dan mendorong penyelnggara mereka berlaku adil,” jelasnya.

“Kita menemukan kecurangan ada intimidasi dari penyelenggara negera. Biarkan masyarakat menentukan pilihannya tanpa intimidasi,” pungkasnya.