Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dinilai sedang bersaing merebut jabatan strategis di struktur pemerintahan yang akan dibentuk presiden terpilih Joko Widodo.
- Prabowo: Siapa Tahu Ganjar Mau Jadi Wakil Saya
- Tiru Korsel, Anies Minta Pemerintah Serius Kembangkan Seni Budaya Sebagai Investasi
- Kemiskinan Jateng Meningkat, Pengamat: PDIP Harusnya Tegur Ganjar agar Tidak Jadi Blunder
"Kalau koalisi itu retak, kita tidak melihat ada indikasi kuat seperti itu. Tetapi yang terjadi adalah persaingan di anggota koalisi untuk merebut pengaruh dalam menentukan baik arah platform struktur pemerintahan dalam arti kabinet, maupun persaingan perebutan jabatan-jabatan pemerintahan," ucap Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad kepada Kantor Berita RMOL, Kamis (25/7).
Misalnya, kata Nyarwi, beberapa Ketua Umum Parpol di KIK kini saling berebut untuk mendapatkan posisi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
"Kita kan sudah lihat ekspresi-ekspresi yang disampaikan para ketum soal ketua MPR itu. Berarti ada keinginan untuk ambil peran di sana," jelasnya.
Sehingga, persaingan kursi jabatan di pemerintahan lah yang membuat Koalisi Indonesia Kerja mengalami degradasi soliditas.
"Kalau keretakan saya pikir kecil kemungkinannya. Kenapa? Karena sentrumnya masih ada di pak Jokowi. Mungkin persaingan mereka yang kemudian membuat soliditas jadi berkurang," pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rocky Gerung Ragu Ganjar akan Menang Jika Tidak Diusung PDIP, Hendrawan: Jangan Ditelan Mentah-mentah
- Kapan Pemerintah Lunasi Utang ke PLN Rp 649,2 Triliun?
- Luhut Mau Audit Seluruh Perusahaan Sawit dan Pastikan Kantornya Ada di Indonesia