Rekonsiliasi Bukan Berarti Oposisi Hilang

Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa rekonsiliasi pasca pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tidak bisa diartikan menghapus oposisi.


Bukan sekedar soal masa depan demokrasi, kata Dedi, ketika semua pihak berada di lingkaran kekuasaan. Maka, hal tersebut akan berdampak pada kinerja.

Dedi mencontohkan pengalaman saat dia menjabat Bupati Purwakarta. Saat itu, kata Dedi waktunya habis sia-sia untuk upaya rekonsiliasi. Akibatnya terlalu banyak orang yang membuat kinerja berjalan kurang efektif.

"Terlalu banyak kerumunan kelompok masyarakat di sekitar saya, itu membuat kinerja tidak efektif, karena waktu dihabiskan untuk ngobrol dan diskusi," jelasnya.

Sehingga, lanjutnya, sekalipun rekonsiliasi sukses dilaksanakan dan ketegangan politik meregang. Oposisi di Indonesia tetap harus ada.

"Tetap diperlukan sikap kritis kepada pemerintah," tukas Dedi.[aji]
 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news