Akibat dari Undang-Undang kewarganegaraan yang baru di India, jutaan umat Muslim yang tinggal di India akan dipaksa pergi. Hal ini akan memicu terjadinya krisis pengungsi.
- Heroik, Petugas DPKP Gresik Selamatkan Orang Terjebak Dalam Tandon Bawah Tanah
- Komandan BAIS Pidie Aceh Meninggal Dunia Ditembak OTK
- Tunaikan Ibadah Haji, Pria Pakistan Jalan Kaki Selama 6 Bulan ke Makkah
"Kami di Pakistan tidak hanya khawatir bahwa akan ada krisis pengungsi. Kami khawatir ini bisa mengarah pada konflik, konflik antara dua negara bersenjata nuklir," kata Khan seperti dimuat Al Jazeera.
Diketahui bahwa India mengesahkan UU kewarganegaraan yang merupakan amandemen undang-undang tahun 1955. UU baru tersebut memungkinkan India untuk memberikan kewarganegaraan kepada warga agaram minoritas dari tiga negara mayoritas muslim, yakni Bangladesh, Pakistan dan Afghanistan yang mengalami penganiayaan di negaranya.
UU itu mencakup warga dengan agama Hindu, Sikh, Budha, Jain, Parsis dan Kristen, namun tidak dengan Islam.
UU itu memicu gelombang protes di India sejak akhir pekan lalu. Banyak warga India, terutama muslim dan kelompok masyarakat sipil yang turun ke jalanan untuk menentang UU tersebut. Mereka menilai UU itu diskriminatif dan khawatir UU itu akan meminggirkan 200 juta Muslim di negara itu.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Seorang Wanita Mrs X Ditemukan Tewas Dilindas Kereta di Jember, Tubuh Korban Hancur Berserakan
- Banjir Bandang Terjang Kota Batu, 5 Warga yang Hanyut Ditemukan Selamat
- Terop HUT Koperasi Ke-76 di Alun-alun Kota Jember Terbang Disapu Angin Beliung