Kerek Elektoral- Golkar Harus Siapkan Formula Khusus

Jatim. Partai Golkar kesulitan membangun dampak elektoral dari dukungannya terhadap pencalonan Jokowi-Ma'ruf Amin. Golkar harus menyiapkan formula khusus jika ingin menjadi pemenang pemilu 2019 mendatang. Hal itu disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi hasil survei Avara baru-baru ini. Dalam survei itu, suara Golkar diprediksi bakal melorot hingga angka 7,8 persen pada Pemilu 2019 nanti. Sementara PDI Perjuangan masih tertinggi dengan pencapaian 26, 8 persen disusul Gerindra sebagai oposisi dengan raihan 18,8 persen."Pencalonan Pak Jokowi, PDI Perjuangan diuntungkan. Pak Prabowo dan Pak Sandi menguntungkan Gerindra. Ada Kyai Ma'ruf yang menambah nilai elektoral PPP dan PKB, Golkar tak dapat apa-apa," kata Dedi di Purwakarta, belum lama ini seperti dimuat Kantor Berita RMOLJabar.


"Jadi fokusnya harus menaikkan elektabilitas partai," katanya.

Mantan bupati Purwakarta dua periode tersebut juga mengingatkan stakeholder Golkar tentang dinamika pasca Pilpres. Menurut dia, jika Golkar berada di posisi ketiga Pileg dan pasangan Jokowi-Ma’ruf menang, tentu akan sulit.

Pasalnya posisi tawar Golkar akan kalah oleh Gerindra yang berada di posisi kedua menurut survei Alvara. Apalagi, jika Gerindra membuka opsi menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi untuk periode kedua.

"Golkar akan sulit kalau itu terjadi. Posisi tawar Gerindra lebih besar karena partai pemenang kedua," ucapnya.

Karena itu, Dedi berharap elit DPP Golkar segera menyiapkan formula khusus selain Pilpres. Golkar harus hadir memberikan solusi atas persoalan yang tengah mendera anak bangsa.

"Cari cara lain, cari jalan lain. Golkar harus tampil sebagai partai solutif untuk bangsa," tandasnya. [RMOL]