Sejumlah petani garam di Kabupaten Sidoarjo mengaku alami kerugian, meski berada di puncak panen Oktober ini.
- Unhasy Tebuireng Gelar Final Jawara Pesantren Area Jombang Raya
- Konversi BBM ke BBG Menyasar Petani dan Nelayan
- Tingkatkan Nilai GCG, Bank Jatim Selenggarakan Executive Summit 2023
Baca Juga
Harga ini dirasakan sangat jauh dibanding dengan musim panen garam tahun lalu, yang bisa mencapai Rp 300 ribu persaknya. Untuk saat ini harga garam jatuh, dengan persaknya dengan berat sekitar 50 kilogram sekitar Rp 250 ribu.
Salah seorang petambak garam, Suparyo menerangkan, akibat harga buruk di musim panen, para petani garam hanya pasrah menerima kenyataan.
â€Para petani garam tidak ada pilihan lain, karena tambak mereka yang biasanya terisi ikan, saat ini kering sehingga petani tambak beralih menjadi petani garam," kata Suparyo, Minggu (7/10).[aji]
- bank bjb Gagas Program Keringanan Bunga Pinjaman Bagi UMKM
- Menapaki Setengah Abad, SIER Tetap Berkomitmen untuk Kemajuan Berkelanjutan
- Terima Audiensi Puteri Indonesia Pariwisata 2022, Gubernur Khofifah Optimistis Pariwisata Jatim Meningkat di Kancah Internasional
Baca Juga