Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunjukkan komitmennya dalam pencegahan anak kerdil (Stunting). Upaya itu ditunjukkan melalui penyelenggaraan kegiatan komitmen bersama percepatan pencegahan anak kerdil di Balai Pemuda.
- Usai Menyasar Nakes, Vaksin Booster Bakal Diberikan ke Masyarakat
- Johnson&Johnson Hentikan Uji Klinis Vaksin Covid-19
- Pasien Covid-19 di Jakarta Masih Tersisa 544 Orang
Pelaksanaan komitmen dan percepatan pencegahan stunting dihadiri sekitar 1.200 peserta, meliputi Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Pusat dan Jatim, Perwakilan Perguruan Tinggi, Pimpinan rumah sakit, 900 kader, undangan, kepala puskesmas, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Paguyuban Pos PAUD terpadu, serta perwakilan Dampingan Program 1.000 HPK.
Kerja keras mencegah anak stunting ini penting dilakukan karena mempengaruhi kecerdasan anak.
"Biasanya, kalau gizinya kurang, kecerdasannya juga kurang. Bagaimana mungkin kita bisa bersaing kalau kecerdasan kurang,†ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikutip Kantor Berita dalam sambutannya, Jumat (20/12).
Risma menambahkan, dampak anak stunting, tak hanya mempengaruhi kecerdasan anak, kepercayaan dirinya juga kurang.
Untuk itu, ia meminta semua organisasi pemerintah daerah, kader dan masyarakat harus bergerak bersama.
"Kalau ada warganya yang hamil dipantau, dan saya harap puskesmas jemput bola, untuk mengawasi terus. Diingatkan untuk rutin periksa,†terangnya.
Risma juga mengingatkan para lurah agar memperhatikan permakanan, terutama untuk warga kurang mampu.
Bagi ibu hamil, ia meminta untuk mendapatkan permakanan tambahan dari puskesmas.
"Sebetulnya (pemberian makanan) kita sudah lakukan untuk Ibu hamil dan warga miskin,†pungkasnya.[aji]
- Bahu Membahu Kejar Target Herd Immunity, Serbuan Vaksin Digelar di 67 Lokasi se Surabaya
- Angka Pasien Sembuh Naik, Kasus Aktif Turun Lagi
- Keluar dari "Red List" Inggris, Penanganan Covid RI Makin Diakui