Pemerintah dinilai tidak fokus untuk menyelamatkan rakyatnya menghadapi pandemik virus corona baru atau Covid-19 yang semakin masif. Sebaliknya, pemerintah malah bingung dengan pinjaman uang dari IMF.
- Pengundian Nomer Urut Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Digelar 24 September
- Undang Idham Kholik hingga Teguh Santosa, Besok JMSI Sumbar Kupas Peran Media Sukseskan Pemilu 2024
- BPKP Siap Pelototi 7 Sektor Kerja Pemerintahan di 2023
Seperti diketahui wabah Covid-19 telah menyebar ke 1.155 orang. Seharusnya ini membuat pemerintah memiliki cukup memiliki alasan untuk sungguh-sungguh menangani. Apalagi, Covid-19 juga telah menyerang pejabat negara.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, ketidakseriusan ini menunjukkan ciri-ciri pemerintah fasis.
"Hanya pemerintahan fasis yang mementingkan uang dibanding keselamatan warga negara," sindir Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/3).
Sehingga, Dedi berharap pemerintah lebih fokus dalam upaya menyelamatkan masyarakat. Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, katanya, harus juga fokus menyelamatkan pegawainya agar tetap bekerja dengan tenang menjalankan roda Kementerian Keuangan. Ini mengingat ada pegawai Kemenkeu yang meninggal di kamar kost diduga positif Covid-19.
"Sri Mulyani sepantasnya berempati dengan meninggalnya staf Kementeriannya dengan cara fokus penanggulangan, lupakan pinjaman kalau tidak berkontribusi apapun pada keamanan warga negara dari wabah," pungkas Dedi.
- Data Terbaru Covid-19: Kasus Aktif Turun, Pasien Baru Naik
- Naiki Mobil Jeep Terbuka, Pasangan SanDi Daftar Ke KPU Malang
- Demi Menjaga Martabat DPR, MKD Perlu Proses Azis Syamsuddin