Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, wibawa Presiden Joko Widodo sepertinya runtuh di hadapan pemerintah daerah.
- Sosialisasi 4 Pilar di Unwaha, Neng Ema Ingatkan Mahasiswa Makin Solid Jaga Persatuan
- Benny K Harman: Kita Butuh Pemimpin Mampu Bawa Negeri ini ke Luar dari Kondisi Sekarang
- Dipisahkan Dari Polri Bukan Dibubarkan, Densus 88 Disarankan Ada di Bawah TNI
Maklum, saat ini banyak kepala daerah yang mengabaikan imbauan presiden dan tetap melakukan lockdown demi menyelamatkan rakyatnya.
Dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, banyak daerah yang mulai melakukan lockdown lokal. Mereka mencegah masuknya orang yang berpotensi membawa virus corona baru atau Covid-19 ke wilayahnya.
Keputusan tanpa memikirkan instruksi pemerintah pusat itu menunjukkan bahwa rezim ini cenderung buruk dalam melindungi rakyatnya dari wabah corona.
"Ketika daerah lakukan lockdown tanpa melihat instruksi pusat, maka saat itulah wibawa pemerintah pusat runtuh, pemerintahan semacam ini cenderung buruk," ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/3).
Tidak hanya pemerintah kabupaten/kota yang melakukan lockdown, sejumlah desa dan kampung juga melakukan hal serupa.
Salah satunya Kampung Jaha di Kota Bekasi yang turut melakukan lockdown lokal untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kampung mereka.
Kesimpulannya, daerah mulai mencari jalan sendiri-sendiri untuk menyelamatkan warganya. Karena Presiden Jokowi dianggap tidak bersungguh-sungguh mengatasi penyebaran Covid-19.
"Presiden seharusnya menatap cermin sungguh-sungguh membayangkan rakyatnya mencari jalan keselamatan sendiri. Ini bukan soal mencipta kepanikan, tapi soal bagaimana pemerintah pusat mampu mengelola serta menangani kondisi darurat," pungkasnya.
- Timsel KPU dan Bawaslu Lakukan Seleksi Wawancara Secara Hybrid
- Duet Anies dan Puan akan Kompetitif, Masalahnya Siapa Capresnya?
- Buka Debat Ketiga Capres 2024, Ketua KPU Minta Maaf