Warga Mojokerto Protes Bansos Bagi Terdampak Covid-19 Tidak Sama

Di tengah penyaluran bantuan yang masih berlangsung, sejumlah perwakilan fasilitator wadul ke Walikota Mojokerto Ning Ita. Pasalnya masih banyak dijumpai warga yang menerima bantuan mengajukan protes karena perbedaan bantuan sosial yang didapatkan.


“Kami ke sini ingin meminta arahan terkait kondisi di lapangan kepada wali kota,” kata salah satu perwakilan fasilitator Triono.

Bertempat di Rumah Rakyat, Ning Ita menampung semua aspirasi dari para relawan yang menghadapi warga terdampak.

Hal ini tidak lepas dari verifikasi data agar semua warga merasakan bantuan sosial yang diberikan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah.

“Sebenarnya jenis bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 itu banyak. Ada bantuan sembako, ada bantuan uang tunai dan masih banyak lainnya. Namun, ada sebagian warga yang memaksa ingin menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu. Padahal, rezeki itu sudah ada yang mengatur. Jadi, kami mohon kepada warga untuk lebih legowo,” tegas Ning Ita.

Ning Ita meminta kepada warga agar tidak bertindak diluar kewajaran. Seperti merusak kendaraan para relawan atau fasilitator, yang selama ini telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam percepatan penanganan Covid-19 agar warga terdampak segera mendapatkan bantuan sosial.

“Kami mohon, agar warga lebih mengerti. Jangan bertindak diluar kewajaran. Para vasilitator ini juga manusia biasa. Dan juga sistem yang ada memiliki kelemahan. Mohon pengertiannya,” imbuhnya.

Saat ini Pemerintah Kota Mojokerto telah menyiapkan Jaring Pengaman Sosial bagi warga terdampak Covid-19, yang mulai diberikan sejak 15-30 April. Ada 600 tukang becak, 300 disabilitas, 369 anak yatim non panti, 1.264 lansia kurang mampu dan 6.458 keluarga pra-sejahtera yang mendapatkannya.

Anggaran bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBN) serta anggaran dari pemerintah pusat. Dan 5.500 paket sembako bagi warga yang tidak mendapat bantuan ataupun yang baru mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).