Rapid Test berbayar menjadi beban tambahan bagi pengusaha angkutan darat di Jawa Timur. Terlebih sejak pandemi virus corona melanda, pendapatan mereka turun drastis hingga 80 persen.
- bank bjb Manjakan Pengguna DIGI atau DigiCash di Reunion Feat 2023
- Target Vaksinasi Anak Selesai Kuartal Pertama 2022, Menko Airlangga Ingin Segera Belajar Tatap Muka
- KPPU Kanwil IV Pantau Kenaikan Harga Komoditas di Empat Provinsi
"Memang saya akui ada beban berat yang dipikul teman-teman, karena kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk rapid test bagi crew bus terutama jurusan ke Bali," kata Wakil Ketua DPD Organda Jatim, Firmansyah Mustafa saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (10/7).
Untuk meringankan bebas pengusaha angkutan darat tersebut, Firmansyah meminta agar rapid test digratiskan .
"Tentunya ini menjadi beban pemerintah, apalagi sebelum adanya PSBB, omzet kami turun drastis sampai 80 persen," ujarnya.
Kondisi masa transisi new normal saat ini, kata Firmansyah, masih belum berdampak signifikan terutama bagi pengusaha bus.
"Terminal memang sudah dibuka tapi nggak ada penumpangnya, mereka juga takut berpergian apalagi harus mengeluarkan biaya tambahan rapid test yang lebih mahal dari biaya tiketnya," tandasnya.
- Sukses Kelola Brand, bank bjb Masuk Jajaran Top 100 Most Valuable Brands
- Sri Mulyani Mau Turunkan Pajak Barang Mewah, Indef: Kendaraan Di Bawah 1.500 CC Tidak Perlu Dipangkas
- Pulihkan Ekonomi Nasional, bank bjb Siap Kolaborasi dengan UMKM dan Pariwisata