Kapolri Baru Harus Berani Revolusi Mental Internal Kepolisian

Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding/Net
Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding/Net

Calon pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis harus profesional dan menertibkan anak buahnya yang terlibat dengan pelaku korupsi.


Demikian disampaikan anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/8).

“Kita berharap komitmen dalam konteks penegakan hukum betul-betul menjadi pijakan. Saya kira dari sisi punya komitmen dalam mentransformasi birokrasi di internal. Seperti kejadian kemarin dalam kasus Djoko Tjandra itu sedapat mungkin tidak terulang kembali,” kata Sarifuddin Sudding.

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga meminta agar Kapolri baru nantinya memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan amanah sebagai instansi penegak hukum yang tidak tebang pilih.

“Kapolri di masa akan datang, betul-betul melakukan revolusi mental‎ di kepolisian. Sehingga punya komitmen dalam mekanisme yang tinggi, dan profesionalitas yang tinggi dalam menjalankan tupoksinya, sebagai pengayom, pelindung, pelayan dalam konteks penegakan hukum,” tutupnya.

Seperti diketahui Indonesia Police Watch telah mewacanakan delapan nama yang layak masuk dalam bursa calon pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan pensiun dari jabatannya pada Januari tahun 2021 mendatang.

Nama-nama yang disodorkan IPW mayoritas dari orang dekat Presiden Joko Widodo.

Delapan nama yang dimaksud yakni Kabaharkam, Komjen Agus Andrianto dari alumni Akpol 98; Kabaintelkam, Komjen Rycko dari Akpol 88; Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar dari Akpol 88; Kabareskrim, Komjen Listyo Sigit; Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Lufthi; Kapolda Jawa Timur, Irjen Fadil Imran dari Akpol 91; dan Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono.


ikuti update rmoljatim di google news