Presiden Joko Widodo dianggap sedang mempertontonkan kegagalannya dalam hal pembangunan infrastruktur penerbangan di Indonesia.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?
Begitu kata pakar politik dan hukum Universitas Nasional
Jakarta, Saiful Anam menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang
mempertanyakan keperluan banyaknya bandara bertaraf internasional hingga
30 di Indonesia.
"Pernyataan Jokowi tersebut justru seperti ingin mempublikasikan kegagalannya utamanya dalam tata kelola pembangunan infratruktur penerbangan di Indonesia. Ini kan jelas seperti ingin mempertontonkan kegagalannya sendiri, dengan seakan menyatakan bandara Internasional tidak perlu terlalu banyak seperti saat ini," ujar dia dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/8).
Saiful Anam mengaku heran dengan sikap kepala negara yang mempertanyakan hasil kinerjanya sendiri di bidang infrastruktur yang selalu dibanggakan sejak periode pertama.
"Ini sebenarnya gejala apa? Apakah Jokowi sudah sadar ingin tobat dalam membangun infrastruktur? Atau hanya sedang ingin mencari legitimasi untuk segera melakukan reshuffle terhadap Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi)?" tanya dia.
Karena itu, lanjut Saiful Anam, pernyataan tersebut sangat tidak sesuai lantaran Jokowi selalu membanggakan infrastruktur yang dilakukannya selama memimpin Indonesia.
"Saya kira pernyataan tersebut tidak sesuai dengan platform Jokowi yang selama ini dinilai gencar melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran," tutupnya.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?