Komisi E DPRD Jatim Ajak Generasi Milenial Lestarikan Permainan Tradisional

Mathur Husyairi saat membuka lomba permainan tradisional Pesapean/RMOLJatim
Mathur Husyairi saat membuka lomba permainan tradisional Pesapean/RMOLJatim

Jika dulu permainan anak banyak melibatkan aktivitas luar ruangan dan alat-alat yang terbuat dari alam, kini minimnya ruang bermain membuat permainan anak semakin terbatas pada gadget elektronik semata. Padahal permainan anak-anak tradisional ini adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang harus kita jaga.


Hal itu diungkapkan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Mathur Husyairi saat membuka lomba permainan tradisional Pesapean (sapi-sapian) di Desa Sobih Kecamatan Burneh, Kamis (20/8).

Pria yang duduk di Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur itu, mengatakan permainan pesapean merupakan tradisi madura. Selain itu permainan sederhana ini juga merupakan suatu filter di era digital yang semakin meresahkan orang tua.

“Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena masih ada desa yang anak-anaknya masih bermain permainan tradisional ini. Ini adalah saksi bahwa kita semua masih terus membudayakan permainan tradisional ini,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim,Kamis (20/8).

Menurutnya, permainan tradisional ini harus dihidupkan kembali, karena ini merupakan salah satu ciri khas daerah Inhil dan juga khasanah budaya seni tradisional yang harus mendapatkan perhatian dan dilestarikan.

Mathur mengajak para generasi milenial agar terus mempopulerkan permainan tradisional lainya, sebab bermain permainan tradisional menyenangkan dan dapat menjadi cara untuk mengisi waktu luang anak ialah bermain, khususnya dengan melakukan permainan tradisional. 

"Sebab, permainan tradisional memiliki banyak manfaat yang baik untuk perkembangan anak baik dari aspek fisik, psikologis, sosial, dan aspek-aspek lainnya," tandasnya.


ikuti update rmoljatim di google news