Pagelaran Seni Timbulkan Kerumunan, Pemkot Surabaya Minta Maaf

Antusias warga Surabaya melihat alun-alun Suroboyo maupun menyaksikan pertunjukan seni/RMOLJatim
Antusias warga Surabaya melihat alun-alun Suroboyo maupun menyaksikan pertunjukan seni/RMOLJatim

Baru berjalan dua hari tampilan kesenian di Alun-alun Surabaya atau Plaza Balai Kota akhirnya dihentikan.


Ini lantaran antusias warga kota Surabaya yang ingin melihat alun-alun yang baru diresmikan itu maupun menyaksikan pertunjukan seni di ikon baru Kota Pahlawan ini membludak.

Sehingga hal ini dikhawatirkan menimbulkan klaster baru virus corona.

Maka dari itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunda sementara kegiatan tersebut.

"Kami mohon maaf kepada warga yang sudah kadung datang,” kata Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto dikutip Kantor Berita RMOLJatim di kantornya, Sabtu (21/8).

Irvan mengaku Pemkot Surabaya sebenarnya sudah berupaya untuk menerapkan protokol kesehatan dalam setiap pagelaran seni tersebut. 

Buktinya, pada hari pertama, Rabu (19/8), disiagakan sejumlah petugas untuk memastikan penonton bermasker dan tetap jaga jarak atau tidak menimbulkan kerumunan. 

Namun, karena antusiasme warga sangat tinggi, akhirnya kurang maksimal.

Kemudian, pada hari kedua, Kamis (20/8), pihaknya menambah petugas untuk menjamin protokol kesehatan itu. 

Bahkan, saat itu diberlakukan pembatasan penonton supaya tidak terjadi kerumunan di area Alun-alun Surabaya. 

Tapi ternyata, warga malah berjubel di pedesterian dan itu tentu tidak diperbolehkan.

“Karena antusiasme warga begitu tinggi, sehingga kami hentikan sementara supaya kami juga bisa melakukan evaluasi, terutama tentang formulasi baru pertunjukan seni tersebut,” pungkasnya.


ikuti update rmoljatim di google news