Pasca Wabup Meninggal, ASN Pemkab dan Anggota DPRD Sidoarjo Tes Swab

ASN Pemkab Sidoarjo saat jalani rapid test/RMOLJatim
ASN Pemkab Sidoarjo saat jalani rapid test/RMOLJatim

Pasca kematian Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, karena dinyatakan positif Covid-19, secara bertahap semua ASN di Pemkab dan anggota DPRD Sidoarjo akan menjalani tes Swab. Gelombang pertama, telah dimulai Senin (24/8), di lokasi GOR Sidoarjo.


Gelombang pertama kemarin, diikuti oleh OPD seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB ) Kab Sidoarjo dan Bagian Protokol Setda Sidoarjo.

Dua ASN mantan Ajudan Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, yakni Perdigsa Cahaya Binara SSTP dan Dharma Putro Prakoso S.STP dari Bagian Protokol dan Rumah Tangga Setda, juga mengikutinya.

Mereka berdua mengaku sudah melakukan tes swab pada pagi harinya. Hasilnya akan langsung bisa keluar pada Senin (24/8).

“Selasa kami swab lagi,” kata pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah itu.

Tes swab pada hari pertama itu, juga diikuti oleh ASN dari Dinas Perkim Cipta Karya dan Tata Ruang Kab Sidoarjo. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sidoarjo, Drs Medi Yulianto, mengatakan untuk ASN di OPD nya, tes swab dilakukan pada Selasa (25/8).

Kasubag Kepegawaian Bagian Organisasi Setda Sidoarjo, Musthofi Al Mahali mengatakan, hari ini adalah giliran semua Bagian yang ada di Setda Sidoarjo akan menjalani tes swab. Pihaknya sudah mendata semua ASN yang bersedia untuk mengikuti Swab tersebut.

Kepala Dinkes Kab Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman, yang dihubungi mengatakan pelaksanaan tes swab bagi ASN Kab Sidoarjo tersebut tidak dipungut biaya atau gratis.

Sementara itu, seluruh anggota DPRD Sidoarjo juga diwajibkan menjalani swab, Rabu (26/8/), besok.

Wisnu Pradono, anggota FPDIP, berjanji akan mengikuti swab. Walaupun tidak ada gejala sakit tapi swab akan diikuti untuk memastikan reaktif atau nonreaktif. Senada juga dipastikan Sullamul Hadi Nurmawan, dari PKB. Keduanya akan berbicara di rapat Banmus agar wartawan ikut swab.

Almarhum Wabup Nur Ahmad terakhir mengikuti paripurna dan Pergantian antar waktu dua anggota dewan pada malam hari 19 agustus. Atau tiga hari sebelum meninggal. Kontak erat terjadi antara almarhum dengan beberapa anggota.

Hadi Nurmawan atau Wawan, melihat kondisi Nur Ahmad sangat lemah. Ia sempat menanyakan kondisi kesehatan. Cak Nur membenarkan dirinya sakit. Wawan meminta agar cak Nur istirahat saja.