Meninggalnya mantan Wali Kota Mojokerto KH Mas’ud Yunus saat menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Sidoarjo, Kamis (27/8).
- PT WPI Berkomitmen Jaga Kelestarian Lingkungan
- Ning Ita-SSB Sediakan Sarapan Gratis untuk Masyarakat Tiap Rabu Pagi
- Mensos Gus Ipul Pastikan Sekolah Rakyat di Mojokerto Berjalan Tahun Ini
Almarhum adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya.
Diduga Mas’ud meninggal dunia setelah terdiagnosa dan terkonfirmasi terpapar Covid-19.
Informasi yang diperoleh Kantor Berita RMOLJatim, sebelum meninggal, almarhum juga memiliki penyakit penyertaan. Di antaranya diabetes, hipertensi dan jantung koroner.
Berita kematian Mas'ud Yunus kemudian menyebar melalui pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp (WA).
Kepala Lapas Kelas I Surabaya, Gun Gun Gunawan yang baru saja berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membenarkan informasi meninggalnya Mas'ud Yunus.
"Kami mengucapkan belasungkawa mendalam atas meninggalnya salah satu warga binaan kami MY (Mas'ud Yunus) pukul 12.43 WIB di RS Mitra Keluarga Waru," ujar Gun Gun Gunawan.
Lebih jauh, Gun Gun menceritakan kronologis meninggalnya mantan Walikota Mojokerto itu.
Menurutnya, Mas'ud Yunus termasuk dalam salah satu warga binaan Lapas Porong yang pernah melakukan kontak dengan salah satu WBP yang dinyatakan positif Covid-19. Namun dia tidak menunjukkan gejala karena tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG).
Meski begitu, kata Gun Gun, pada tanggal 26 Agustus 2020 pukul 18.00 pihak Lapas Porong tetap memindahkan Mas'ud Yunus ke blok kesehatan untuk menjalani isolasi.
"Karena hasil swab yang dilakukan tanggal 25 Agustus, MY (Mas'ud Yunus) dinyatakan terdiagnosa Covid-19," tegasnya.
Selanjutnya, kata Gun Gun pada tanggal 27 Agustus 2020 pada pukul 7.52 WIB, Mas'ud Yunus menunjukkan gejala batuk dan sedikit sesak.
Satu jam kemudian, pihak Lapas Porong berkoordinasi dengan RS Rujukan Mitra Keluarga, Waru. Pada pukul 11.15 WIB, dengan dikawal petugas Lapas Porong, Mas'ud Yunus diberangkatkan ke rumah sakit.
Sekitar satu jam dirawat di rumah sakit, Mas'ud Yunus mengalami penurunan irama jantung menjadi 30 kali per menit.
"Lima menit berselang, gambaran asystole. Kemudian flat yang menandakan MY (Mas'ud Yunus) meninggal dunia," ungkapnya.
Sementara atas meninggalnya WBP ini, Gun Gun mengaku sangat kehilangan. Menurutnya, Mas'ud Yunus selama ini menjadi tokoh masyarakat di Lapas Porong. Bahkan selama di Lapas korban menjadi pengasuh pondok pesantren dan jamaah Masjid Nurul Fuad Lapas yang terletak di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Porong, Sidoarjo itu.
"Kami sangat kehilangan. Semoga almarhum khusnul khotimah," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PT WPI Berkomitmen Jaga Kelestarian Lingkungan
- Tingkatkan Kualitas Hidup, Bank Jatim Sebar 60 Jamban Sehat di Sidoarjo
- Ning Ita-SSB Sediakan Sarapan Gratis untuk Masyarakat Tiap Rabu Pagi