Vaksin Sputnik V Buatan Rusia Sudah Jadi Rebutan 27 Negara

Banyak negara yang menggantungkan harapannya pada vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V. Hal itu bisa dibuktikan dengan keinginan 27 negara untuk membeli vaksin pertama yang didaftarkan di dunia tersebut.


Hal tersebut diungkap oleh Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatyana Golikova saat melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin pada Rabu (26/8), mengutip Sputnik.

"Hari ini, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, 27 negara di dunia menyatakan keinginan untuk membeli vaksin untuk melawan infeksi virus corona baru buatan Rusia," ujar Golikova.

Di antara mereka ada Azerbaijan, Belarusia, Brasil, Venezuela, dan Kazakhstan. Baru-baru ini, Serbia juga menunjukkan minat yang sama. Pada saat yang sama, Golikova mengatakan, banyak dari mereka juga menyatakan siap untuk melakukan kerja sama dengan Rusia terkait uji klinis tahap 3 Sputnik V.

"Hingga saat ini, vaksin terdaftar pertama, Sputnik V telah memulai uji klinis tahap ketiga. Kementerian Kesehatan Rusia, bersama dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah memilih tiga lokasi industri yang memiliki kompetensi untuk produksi industri vaksin," sambungnya.

Sputnik V sendiri dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dengan Kementerian Pertahanan. Pada 11 Agustus, Sputnik V telah didaftarkan sebagai vaksin Covid-19 pertama di dunia. Meski sudah didaftarkan, Sputnik V belum rampung melakukan uji klinis tahap 3. Hal tersebut yang membuat banyak para ahli kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih meragukan keamanan dari Sputnik V.

Saat ini, pengujian tahap terakhir tersebut akan melibatkan 40 ribu sukarelawan berusia 18 tahun ke atas. Selain Sputnik V, Rusia juga bersiap untuk mendaftarkan EpiVacCorona, vaksin Covid-19 buatan Vector State Research Center yang dijadwalkan pada September atau Oktober tahun ini.