Pilkada Banyuwangi 2020: Adu Kuat Ipuk-Sugirah Vs Yusuf-Riza

Paslon Ipuk Fiestiandani Azwar Anas-Sugirah dan Yusuf Widyatmoko-Muhammad Riza Aziziy/Istimewa
Paslon Ipuk Fiestiandani Azwar Anas-Sugirah dan Yusuf Widyatmoko-Muhammad Riza Aziziy/Istimewa

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi 2020 diikuti dua bakal pasangan calon (Bapaslon). Ipuk Fiestiandani Azwar Anas-Sugirah dan Yusuf Widyatmoko-Muhammad Riza Aziziy.


Duet Ipuk-Sugirah diusung 5 (lima) partai politik (parpol); NasDem, PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, dan disusul PPP. Sedangkan, Yusuf-Riza didukung 4 (empat) parpol; Demokrat, PKB, PKS, dan Golkar.

Berdasarkan perolehan suara parpol peserta Pemilu 2019, duet Ipuk-Sugirah didukung 28 dari total 50 kursi di DPRD Banyuwangi. Rinciannya, NasDem memperoleh 5 kursi, PDI Perjuangan 12 kursi, Gerindra 5 kursi, Hanura 2 kursi, dan 4 kursi dari PPP.

Sementara Yusuf-Riza diusung oleh 22 kursi anggota dewan di Bumi Blambangan. Dengan rincian, Demokrat mendapat 6 kursi, 9 kursi PKB, PKS 2 kursi, dan Golkar dengan 5 kursi.

Koordinator Divisi Teknis KPU Banyuwangi, Ari Mustofa mengatakan, setelah dilakukan penelitian, pengecekan dan kelengkapannya, berkas pasangan Ipuk-Sugirah dinyatakan lengkap. Demikian pula dengan berkas pasangan Yusuf-Riza. 

KPU Banyuwangi menyatakan menerima berkas pendaftaran dari dua Bapaslon tersebut.

"Untuk syarat calon, paramater kami adalah lengkap dulu. Perkara nanti ada berkas yang dinyatakan belum memenuhi kriteria itu nanti akan ada perbaikan dokumen," katanya, Minggu (6/9).

Pantauan di lokasi, duet Ipuk-Sugirah datang mendaftar di KPU sekitar pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB. Sedang Yusuf-Riza mendaftar pada pukul 15.00 hingga 19.00 WIB.

Ari menambahkan, selanjutnya kedua Bapaslon akan mengikuti tes kesehatan di rumah sakit (RS) tipe A. Di Jawa Timur RS tipe A itu, kata dia, yaitu RS dr Soetomo Surabaya, RSAL dr Ramlan dan RS Syaiful Anwar Malang.

"Selanjutnya tanggal 8 (masing-masing Bapaslon) akan melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang," katanya.

Ipuk-Sugirah Targetkan 80 Persen Suara

Pasangan Ipuk-Sugirah berangkat dari kediaman Ipuk Azwar Anas, Jalan Tunggul Ametung, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi dengan berjalan kaki dan diiringi rombongan massa partai pengusung.

Mereka didampingi Ketua PDI Perjuangan Made Cahyana Negara, Ketua NasDem Supriyadi, Ketua Gerindra Nauval Badri, Ketua PPP Fauzan, dan Ketua Hanura Basuki Rahmad. Hadir juga anggota DPRD Jatim Hermanto, anggota DPR RI Sonny Danaparamita dan Mufti Anam. Ketiganya dari PDI Perjuangan.

Selain itu, diikuti oleh 6 partai pendukung non-Parlemen seperti PAN, Perindo, PSI, Partai Berkarya, Partai Garuda, dan PKPI versi Iqbal Baraas. Dengan bersemangat, seluruh rombongan tersebut berjalan beriringan sekitar 300 meter menuju kantor KPU Banyuwangi.

"Kami Pasangan calon Ipuk dan Sugirah sudah melaksanakan kewajiban kami sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Yaitu mendaftarkan diri kami ke KPU Banyuwangi," ujar Ipuk saat konferensi pers usai mendaftar.

Dengan kekuatan dari 5 partai politik dan 6 parpol non-Parlemen pasangan yang memiliki jargon 'Menjaga Kesinambungan' itu menargetkan mampu mengantongi suara sebesar 80 persen.

"Insya Allah 80 persen," tegasnya.

Yusuf-Riza Tak Sebut Angka yang Penting Menang

Bapaslon Yusuf-Riza (Yuris) sepertinya tidak muluk-muluk dalam perhelatan Pilkada tahun ini. Ia menargetkan kemenangan tanpa menyebutkan berapa prosentasenya.

"Saya tidak menyebut angka yang penting kita yakin menang," kata Yusuf dalam wawancara terbuka di halaman kantor KPU Banyuwangi.

Pemilik jargon 'Makmur Bersama Wong Cilik' itu berjanji akan memeratakan pembangunan, sehingga kemakmuran secara merata dapat terwujud bagi seluruh rakyat di kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini.

"Kami gak mau kemakmuran itu dinikmati beberapa orang saja, beberapa golongan saja. Tetapi seluruh masyarakat harus makmur," paparnya.

Di akhir konferensi pers tersebut, Yusuf didampingi Riza dan 4 Parpol dan 2 partai non-Parlemen pendukung itu menambahkan, jika terpilih sebagai bupati, kata dia, cukup satu periode saja.

"Jika diberikan amanah, saya akan melaksanakannya satu periode dan saya tidak akan meneruskan kepemimpinan saya kepada anak atau istri saya. Satu periode cukup," sebutnya diiringi teriakan merdeka dan takbir para pendukungnya.[haf]