Kalangan dewan di DPR RI menilai pengungkapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal buruknya tata kelola PT Pertamina (Persero) sama dengan mengkritik dirinya sendiri sebagai komisaris utama.
- Harga Gas LPG di Jember Melambung, Pertamina Tambah Pasokan 200.480 Tabung
- Ahok Mundur sebagai Komut Pertamina
- Pertamina Remajakan 22 Unit Tanker untuk Menekan Emisi Karbon
“Yang disampaikan Ahok seperti menceritakan cacatnya sendiri," ujar Anggota Komisi VI DPR RI Subardi dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/9).
"Posisi Ahok sebagai komisaris utama tidak mampu mengawasi kinerja Pertamina. Jangan karena ketidakmampuannya, Ahok lantas teriak-teriak di media,” imbuhnya.
Legislator Partai Nasdem ini menyayangkan sikap frontal Ahok. Subardi khawatir performa Pertamina semakin buruk karena manajemen yang gaduh dan “urakan” dibawa oleh Ahok.
Padahal, setiap rapat bersama Menteri BUMN, Komisi VI selalu mendukung program perbaikan Pertamina yang digagas Erick Thohir, baik dalam strategi bisnis maupun efisiensi produksi.
“Kita ingin performa Pertamina membaik. Pertamina harus mampu berkembang dan bersaing dengan perusahaan raksasa seperti Aramco, Chevron, Exxon atau Petronas. Tapi kalau memilih cara-cara kasar dan emosional, ini justru kontraproduktif,” jelasnya.
Sebelumnya melalui kanal Youtube, Ahok menceritakan bobrok Pertamina. Banyak keputusan direksi yang menurutnya merugikan.
"Sudah ngutang 16 miliar dolar AS, tiap kali otaknya pinjam duit terus, saya sudah kesal ini," kata Ahok, seperti dikutip dari tayangan YouTube POIN pada Rabu (16/9).
- Harga Gas LPG di Jember Melambung, Pertamina Tambah Pasokan 200.480 Tabung
- Ganjar: Pak Ahok Karakternya Seperti Itu, Tapi Dia Jujur
- Soal Ganjar Disebut Petugas Partai, Ahok: Susah Diatur