Grab Siap Bantu Kembangkan UMKM Banyuwangi

Rapat virtual Grab dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajarannya/dok hms
Rapat virtual Grab dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajarannya/dok hms

Grab Indonesia tertarik bekerja sama dengan Kabupaten Banyuwangi mengembangkan sektor ekonomi mikro daerah lewat digitalisasi UMKM. Untuk keperluan itu, manajemen Grab menggelar rapat virtual dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajarannya.


Bupati Anas menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar rapat virtual bersama manajemen Grab yang tertarik untuk ikut menggerakkan ekonomi warga Banyuwangi, terutama pelaku usaha kecil dan menengah.

"Kami menyambut baik rencana kerjasama ini. Saya berharap kerjasama ini bisa membantu pemulihan ekonomi Banyuwangi di tengah situasi pandemi yang tidak menentu ini," kata Anas, Sabtu (19/9).

Anas mengaku ingin mengoptimalkan kehadiran Grab di Banyuwangi untuk menggerakkan ekonomi daerah akibat pandemi. Grab sendiri sudah beroperasi di Banyuwangi.

”Di tengah pandemi, layanan berbasis online terus meningkat penggunanya. Kami berharap, kerjasama pemerintah dengan industri layanan online akan berdampak positif pada warga. Semoga kerjasama ini nanti tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun juga bisa mendorong pemerataan ekonomi warga,” kata Anas.

Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan bahwa pihaknya melihat UMKM Banyuwangi ternyata masih bergerak saat pandemi. Di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi covid-19, sejumlah pelaku mikro justru muncul. 

Neneng lalu mencontohkan salah satu warung di Banyuwangi yang muncul saat pandemi. Ternyata, omset warung tersebut terus naik, dan penjualan online nya terus meningkat.

"Warungnya mengaku dengan adanya grab food, usahanya jalan dan bahkan dia merekrut karyawan. Potensi inilah yang menjadikan Grab optimis untuk mengajak pemerintah berperan lebih besar dalam industri ini. Semuanya memadahi, mulai dari akses internet yang ada di Banyuwangi hingga eksistensi Grab di sini. Potensi kolaborasinya besar," kata Neneng.

Saat ini, di Banyuwangi, tercatat sudah ada 1000 merchant Grabfood dan 12 ribu lebih mitra Grabkios.

Dalam kerjasamanya nanti, kata Neneng, Grab akan melakukan digitalisasi kepada UMKM daerah agar mereka dapat beradaptasi dan bertahan di masa pandemi. UMKM akan diberikan akses teknologi, keterampilan, dan layanan digital.

“Kami akan memberikan ruang iklan di media sosial, bazaar online di aplikasi Grab, serta promosi melalui influencer yang bekerja sama dengan Grab. Gratis,” terang Neneng.

Grab juga memberikan pelatihan keterampilan pada bisnis kecil agar bisa upgrade di era digital. “Kami berikan juga pelatihan online bagi pemilik usaha kecil selama 2,5 bulan. Sehingga mereka bisa beradaptasi dan tumbuh di era digital, utamanya di masa pandemi,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Grab juga menyediakan layanan GrabFood, GrabMart dan GrabKios. Ini bisa menambah channel penjualan UMKM secara daring yang mungkin selama ini masih sebatas penjualan offline.

“Ada juga Grabcar/Grabbike Protect dan GrabAssistant. Ini membuka kesempatan bagi warga yang saat ini tidak bekerja untuk bergabung menjadi mitra kami. Misalnya, karyawan yang kemarin kena PHK bisa jadi kurir Grabfood sehingga tetap mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

"Semua yang kita lakukan intinya adalah untuk meningkatkan literasi digital UMKM Banyuwangi," imbuh Neneng. 

Grab Indonesia merupakan online-to-offline mobile platform terkemuka di Asia Tenggara. Grab juga menjadi startup berstatus decacorn pertama di Asia Tenggara dengan total valuasi (nilai perusahaan) mencapai lebih dari US$11 miliar atau Rp158,6 triliun pada tahun 2019.