Mensos Ibu Risma Terlihat Gamang

Menteri Sosial Tri Risma Harini / ist
Menteri Sosial Tri Risma Harini / ist

Paling tidak, harapan akan tampilnya seorang pejabat negara yang lebih peduli pada nasib rakyat kecil. Khusus yang terdampak langsung oleh virus corona baru (Covid-19).

Namun harapan itu dirasakan banyak kalangan sepertinya Jauh Panggang Dari Api.

Ketika Ibu Risma berkunjung ke lokasi Pemulung di bawah Jembatan dan ke Tuna Wisma di Jalan Sudirman-Thamrin. Nampak sekali jika langkah yang dilakukan Mensos Ibu Risma masih terjebak dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota.

Belum mencerminkan sebagai seorang pejabat dalam spektrum negara. Masih terkepung dalam bayang-bayang sebagai pejabat pada satu Kota.

Sejatinya, sebagai Mensos di saat rakyat banyak yang terjebak dalam kemiskinan masif khususnya yang terdampak Covid-19. Maupun yang terkena PHK massal. Saya membayangkan Ibu Risma segera mengeluarkan regulasi bagaimana mana cara agar rakyat miskin segera terbantu.

Bukan hanya menjanjikan rumah pada segelintir Pemulung atau Tunawisma di sekitar DKI Jakarta saja.

Akan sangat strategis jika Ibu Risma segera bersinergi dengan para Gubernur, Bupati dan Walikota untuk membuat action plan meringankan beban Presiden Jokowi dalam mengatasi komplikasi masalah sosial kemiskinan yang saat ini ada.

Bahwa sesekali Ibu Risma perlu turun ke lapangan untuk menguji apakah kebijakan dan regulasi yang diprogramkan benar terimplementasi dengan baik. Benar bantuannya diterima rakyat miskin atau tidak.

Itu wajar dan baik-baik saja. Tapi, jika langkah turun langsung ke bawah menjadi pola kerja Ibu Risma sebagai Mensos Republik Indonesia. Tentu amat disayangkan.

Karena pada posisi sebagai Menteri Sosial. Ibu Risma sejatinya memposisikan diri untuk mengatasi dan menangani komplikasi masalah sosial kemasyarakatan dalam konteks ke-Indonesiaan.

Bukan hanya di sekitar DKI Jakarta saja. Kecuali jika memang memiliki agenda khusus terkait DKI Jakarta.

Banyak pihak berharap agar Ibu Risma segera memetakan masalah yang terkait tugas sebagai Menteri Sosial.

Dan, tentu saja melahirkan strategi dan kebijakan baru yang lebih bernas dan bermanfaat dalam upaya mengatasi komplikasi masalah sosial kemiskinan.

Yang diakui atau tidak. Kian hari dirasakan semakin mengkhawatirkan.