Aliansi BEM Banyuwangi Sebut Bupati Tertutup Soal Data dan Anggaran Penanganan Covid-19

 Aliansi BEM Banyuwangi menggelar wawancara terbuka usai gagal audiensi dengan Bupati Anas/ist
Aliansi BEM Banyuwangi menggelar wawancara terbuka usai gagal audiensi dengan Bupati Anas/ist

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banyuwangi menyebut Bupati Abdullah Azwar Anas terkesan tertutup soal data dan anggaran penanganan Covid-19. Permohonan audiensi yang mereka ajukan disebut-sebut tak kunjung di-ACC.


Koordinator BEM Banyuwangi, Rino Bakhtiar mengatakan, puluhan mahasiswa dari 8 kampus berniat mengajukan audiensi dengan Bupati Anas seputar kevalidan data covid hingga transparansi penggunaan anggaran, termasuk bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak.

Sebab, jumlah warga yang dinyatakan positif Covid-19 dalam sebulan terakhir melonjak tinggi. Tepatnya, kata dia, pada bulan Desember atau setelah pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi tahun 2020, 9 Desember.

"Materi audiensi yang ingin kami sampaikan mengenai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi yang tak kunjung melandai. Malah justru mengalami kenaikan cukup drastis," sebut Rino seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (7/1).

Tapi, sambung Rino, sampai hari ini tidak ada kelanjutan dari pemkab. Saat kami hubungi pihak protokoler pemkab, katanya, belum ada ACC dan jadwal yang diatur hari ini. 

"Padahal surat kami sudah masuk Selasa kemarin," imbuhnya.

Yang tak kalah penting, lanjutnya, tentang akuntabilitas data pasien yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, apakah dapat dipertanggung jawabkan? Apakah benar tidak ada pasien yang sengaja dicovidkan oleh pihak rumah sakit? Serta beberapa pertanyaan lainnya.

"Ada isu di masyarakat, ada pasien di rumah sakit yang tidak covid tapi sengaja dicovidkan. Tujuan kami ingin menanyakan itu, apakah benar atau bagaimana. Tapi kami tidak diberi kesempatan untuk bertemu," cetus Rino.

Selain itu, Aliansi BEM Banyuwangi mendesak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan fasilitas tes PCR atau swab secara gratis kepada seluruh masyarakat Banyuwangi.

"Apabila desakan kami tidak direspon selama 10 hari ke depan kami dari Aliansi BEM Banyuwangi akan melakukan aksi besar-besaran di Banyuwangi," tandasnya.

Adapun Aliansi BEM Banyuwangi itu diantaranya dari BEM Poliwangi, BEM IAI Ibrahimy, BEM Untag, BEM Stikom, DEMA STIB, DEMA STAIDU, DEMA STES, dan BEM Rustida.