53 Tenaga Kesehatan di Garut Jalani Isolasi Mandiri

  Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Sedikitnya 53 tenaga kesehatan di Kabupaten Garut menjalani isolasi mandiri setelah terpapar corona (COVID-19), satu diantaranya meninggal dunia. Sebanyak 23 tenaga kesehatan berasal dari Puskesmas dan 30 tenaga kesehatan merupakan tenaga kesehan di rumah sakit.


Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan bahwa sebagian tenaga kesehatan tersebut menjalani isolasi di tempat yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut dan selebihnga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Jadi ada 53 tenaga kesehatan yang menjalani isolasi mandiri, dan ada satu orang tenaga kesehatan yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri dirumah, " ujarnya, Sabtu (9/1).

Banyaknya tenaga kesehatan terpapar COVID-19, berakibat terganggunya layanan kesehatan termasuk di RSUD dr Slamet Garut. Layanan kesehatan terganggu bukan hanya karena mereka terpapar corona, namun diantaranya ada yang kontak erat dengan pasien corona sehingga harus menjalani karantina.

"Pelayanan masyarakat memang sedikit terganggu. (Karena) asalnya tim full sekarang yang positif sudah jelas isolasi, yang kontak erat karantina, jadi berkurang, " ungkap Leli dilansir dari Kantor Berita RMOLJabar

Lanjut Leli, data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Sabtu (9/1) berjumlah 4.504 orang. Dari jumlah itu 1.770 orang masih menjalani isolasi dan perawatan, 2.602 orang sembuh, dan 130 orang meninggal dunia.

"Jadi di Kabupaten Garut secara umum jumlah terpapar COVID-19 masih terus bertambah, sehingga kami ingatkan warga untuk mentaai protokol kesehatan, " pungkasnya.