Walikota Madiun Dan PT Inka Siapkan Gerbong Darurat Untuk Isolasi Pasien Covid 19

Walikota Madiun Maidi saat rilis di Balaikota Madiun.
Walikota Madiun Maidi saat rilis di Balaikota Madiun.

Pemkot Madiun dan PT INKA akan memanfaatkan gerbong kereta yang tidak terpakai untuk digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Madiun, Maidi, di balaikota Madiun, jumat (22/1).


’Hari ini Jawa Timur bagian barat, Madiun dan sekitarnya diberlakukan PPKM. Salah satu kriterianya karena ruang isolasi penuh. Saya berterima kasih sekali kepada PT INKA yang menyiapkan gerbong-gerbong kereta untuk ruang isolasi. InsyaAllah akan kita pinjam untuk Kota Madiun dan sekitarnya,’’ kata Maidi usai meninjau Emergency Medical Train (EMT) di PT INKA.

Untuk diketahui, dua tempat isolasi di Kota Madiun, yakni Asrama Haji dan RSUD Kota Madiun sudah penuh. Maidi menambahkan

ada tiga trainset dengan total 24 gerbong yang rencananya akan digunakan sebagai tempat isolasi. Dengan rincian 18 gerbong untuk pasien dan enam gerbong untuk tenaga medis dan kesehatan.

Kereta medis darurat tersebut dapat menampung 252 pasien dan 72 medis. Selain itu kereta juga dilengkapi fasilitas kesehatan, di antaranya lemari penyimpanan obat, lemari pendingin, alat bantu pernafasan dan tabung oksigen, serta peralatan kesehatan pendukung lainnya.

‘’Alatnya lengkap semua dan memang didesain untuk itu (kebutuhan medis). Ini terus kami koordinasikan termasuk untuk tenaga q. Semoga dalam minggu-minggu ini sudah bisa digunakan,’’ jelasnya.

Meski demikian, Maidi berharap kereta medis darurat tersebut jangan sampai digunakan. Artinya, sudah tidak ada lagi penambahan kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Madiun.

‘’Kalau warga tidak patuh dan kasus terus bertambah sedang ruang isolasi penuh, apa tidak kasihan. Pemerintah memang berkewajiban menyiapkan dan ini sedang kita upayakan. Tetapi masyarakat juga harus patuh. Jangan maunya sendiri,’’ tegasnya.

Maidi menambahkan, selain fasilitas, tenaga medis juga mengalami keterbatasan. Sebab, tidak sedikit tenaga medis yang terpapar dan harus isolasi, sementara pasien terus bertambah.