Wakil Ketua Komisi D Terima Banyak Keluhan Warga, Salah Satunya Sekolah Daring 

   Ajeng Wira Wati saat reses/Ist
Ajeng Wira Wati saat reses/Ist

Bendahara Fraksi Gerindra DPRD kota Surabaya, Ajeng Wira Wati menggelar reses ke sejumlah tempat di wilayah daerah pemilihan-nya (Dapil).


Dalam reses kali ini, menurut Ajeng, banyak warga dari masing-masing RT maupun RW mengusulkan berbagai bantuan dari pemerintah sesuai kebutuhan segera terwujud.

Tak hanya usulan, kata Ajeng Wlyang juga menjabat Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya ini, pihaknya menerima keluhan terkait hasil dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang telah dibahas antara warga dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, diharapkan segera terealisasi.

“Saya sampai diajak blusukan oleh warga setelah reses untuk diperlihatkan apa yang menjadi kebutuhan warga,” ungkap Ajeng pada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (17/2).    

Menanggapi keluhan warga tersebut, Ajeng berharap Pemkot Surabaya bisa lebih memberi perhatian dan memfasilitasi berbagai bentuk bantuan untuk warga, utamanya bantuan dari Pemerintah Pusat. 

Program pemberian bantuan dari pemerintah, lanjut Ajeng, masih dirasakan oleh warga belum tepat sasaran. Transparansi data juga belum semua bisa diakses dengan mudah.

"Terlebih di masa pandemi, supaya tidak terkesan lepas tanggung-jawab. Secara Juknis berbagai macam bantuan adalah upaya wajib bagi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk melakukan pemutakhiran data. Seperti menginfokan jadwal penerimaan bantuan. Warga berharap ada transparansi data agar semua info dapat diakses dengan mudah oleh warga,” tandasnya.

Pada reses tersebut, Ajeng menyebutkan banyak warga mengeluh masalah pembelajaran sekolah secara online. 

Fasilitas free WiFi di balai-balai RW yang disediakan oleh Pemkot Surabaya, kapasitasnya terbatas dan jaringannya tak mudah dijangkau.

Atas keluhan warga itu, Ajeng berencana membahasnya dengan Pemkot Surabaya. Pihaknya akan mendorong pemerintah untuk menambah jaringan hotspot WiFi hingga di tingkat RT.

“Warga mengeluh WiFi tidak terjangkau karena terlalu jauh. Nanti saya desak Pemkot untuk memastikan di setiap balai RW sudah tersedia WiFi. Kemudian mendorong membuat hotspot sampai tingkat RT. Setidaknya ada kajian dulu mengenai kepadatan penduduk ketika menyediakan WiFi untuk sekolah daring. Di masa pandemi seperti ini, penyediaan hotspot sangat perlu agar tak beban orangtua membantu yang tengah menghadapi sulitnya ekonomi,” pungkasnya.