Ketua Komisi VI DPR RI Dorong Bank Syariah Masuk 10 Besar Global

Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza/Ist
Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza/Ist

Terbentuknya PT Bank Syariah Indonesia Tbk merupakan bagian dari terobosan yang dilakukan kementerian BUMN untuk menjawab kebutuhan besar pasar syariah yang selama ini belum secara maksimal meningkatkan market cap customer syariah.


Demikian disampaikan Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jum'at (26/2).

“Pendirian Bank Syariah Indonesia ini menjadi kabar yang menggembirakan di tengah lesunya perekonomian global dan nasional. Sehingga kita bisa menyiapkan satu platform syariah yang memungkinkan bisa berkembang di masa mendatang,” kata Faisol.

Diungkapkan Faisol, aset Bank Syariah Indonesia saat ini sebesar Rp 240 triliun. Dengan angka tersebut, tentunya akan  memberikan harapan baru bagi tumbuhnya industri berbasis syariah.

"Tentunya akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Indonesia,” ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Faisol memastikan mendukung penuh upaya yang dilakukan untuk menjadikan Bank Syariah Indonesia menjadi 10 besar perbankan syariah di dunia dan bisa mengambil potensi market syariah global maupun nasional secara maksimal. 

“Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, ini tentu menjadi market Syariah yang sangat potensial, harus benar-benar digarap dengan maksimal oleh Bank Syariah Indonesia," terangnya.

"Jika mampu menguasai market Syariah nasional, maka target menjadi 10 besar perbankan Syariah global bisa terwujud,” demikian Faisol Riza.

Seperti diketahui, pada 1 Februari 2021 lalu, pemerintah telah resmi membentuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai lembaga perbankan syariah hasil merger anak perusahaan BUMN bidang perbankan syariah, di antaranya Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah.

Sebagaimana rilis The Asian Banker, Bank syariah terbesar dunia saat ini adalah Al Rajhi Bank (Arab Saudi). Di posisi kedua, Kuwait Finance House, dan di posisi ketiga ada Qatar Islamic Bank. 

Di posisi keempat ada Masraf Al Rayan (Qatar), posisi kelima ada Meezan Bank, posisi keenam ada Qatar International Islamic Bank (Qatar), posisi ketujuh ada Dubai Islamic Bank (UEA). Kemudian, di posisi kedelapan ada Alinma Bank (Arab Saudi), posisi kesembilan ada Maybank Islamic dan terakhir, Bank Albilad (Arab Saudi).


ikuti update rmoljatim di google news