Tinjau Pelabuhan Dungkek, Gubernur Khofifah Ingin Ekonomi Sumenep Bangkit

Gubernur Khofifah Tinjau Pelabuhan Dungkek/Ist
Gubernur Khofifah Tinjau Pelabuhan Dungkek/Ist

Untuk memantau progres pengembangan Pelabuhan Dungkek, Kab. Sumenep, yang mendapatkan Bantuan Keuangan (BK) pengembangan, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 sebesar Rp. 60 Milyar, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melihat kondisi pelabuhan tersebut, Minggu (7/3) siang. 


Usai menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep yang digelar di Pendopo Kab. Sumenep, orang nomor satu di Jatim itu melihat secara dekat kondisi progres Pelabuhan Dungkek, Kab. Sumenep. 

Didampingi Bupati Sumenep Ahmad Fauzi, Wabup Sumenep Dewi Khalifah, Kadishub Jatim Nyono, Kadishub Sumenep Agustiono Sulasno, Kepala KSOP Kelas IV Kalianget Supriyanto, Kapolres Sumenep AKBP Darman dan Dandim 0827/Sumenep Letkol Inf. Nurcholis, Gubernur Khofifah meninjau lokasi pelabuhan. 

Sebelum melihat Dermaga Pelabuhan Dungkek, Gubernur Khofifah meninjau ruang tunggu berukuran 16,5 m x 20 m. Terkait proyek tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa progres pengembangan ini dapat menjadi pendorong bagi kebangkitan ekonomi di Sumenep. Nantinya, hal ini tentunya juga akan berdampak pada sektor lain yang ikut tergerak, utamanya pariwisata.

"Tinggal sedikit lagi, jalan dan parkiran yang akan selesai. Untuk speedboat mudah-mudahan bisa lebih banyak. Saya pernah ke Giliyang dari sini satu jam lebih, kalau pakai perahu motor (speedboat) sekarang 20 menit. Artinya ini akan memberikan daya tarik bagi wisatawan, untuk bisa menikmati oksigen terbaik di dunia, yang Allah hanya turunkan di dua titik, satu di Yordania, satu di Giliyang Sumenep," kata Khofifah.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, selain Giliyang, potensi wisata di Sumenep yang tidak kalah menariknya ialah Gili Labak. Tempat wisata tersebut tidak kalah indahnya dengan kawasan Raja Ampat di Papua. Mantan Menteri Sosial RI ini juga mencontohkan pesona Raja Ampat memang memiliki keindahan alam serta dasar laut yang eksotis. Namun pesona Gili Labak dikatakan tidak kalah mempesona. Apalagi saat ini wisatawan dimudahkan dengan menggunakan transportasi laut yang berangkat dari Pelabuhan Dungkek Sumenep Madura.

"Oleh karena itu apa yang memungkinkan bisa menjadi bagian dari pemicu pertumbuhan ekonomi, tentu dengan kearifan lokal masyarakat Sumenep. Ini diharapkan bisa tersupport dengan selesainya pelabuhan Dungkek," tegas Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, adanya pemantapan jalan dan parkiran di Pelabuhan Dungkek, maka akan berseiring dengan program prioritas infrastruktur yang akan diselesaikan oleh Bupati Sumenep Ahmad Fauzi. Hal ini dilakukan guna percepatan terkait koneksitas transportasi publik baik udara maupun laut.

"Beberapa  FS (Feasibility Study) sudah dilakukan oleh Pemprov. DED (Detail Engineering Design) nya, juga sudah dilakukan oleh Pemprov. Mudah-mudahan kita bisa berseiring melakukan berbagai percepatan, yang bisa dilakukan untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan masyarakat Sumenep terutama kepulauan," jelas Gubernur perempuan pertama Jatim ini.

Khofifah juga berpesan, selain terpenuhinya infrastruktur lebih baik, bagi masyarakat Sumenep, juga diimbangi dengan layanan kesehatan serta pendidikan yang terfasilitasi dengan baik.

Pengembangan Pelabuhan Dungkek dan Pelabuhan Giliyang Sumenep, merupakan bagian dari sirkulasi mobilitasi keuangan dan sirkulasi mobilitasi arus transportasi barang dan jasa bagi penduduk Sumenep dan beberapa kepulauan di sekitarnya. 

Adanya perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jatim ini, berseiringan dengan komitmen peningkatan kualitas layanan wisatawan. Dimana, berdasarkan penelitian Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jawa Timur, kadar oksigen Giliyang lebih tinggi dari kadar oksigen rata-rata sebesar 20 persen. Sehingga, Pulau Giliyang pada 2015 dicanangkan sebagai obyek wisata kesehatan memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia.

Selain itu, Pelabuhan Dungkek akan menjadi pelabuhan alternatif. Mengingat Pelabuhan Kalianget sudah kelebihan kapasitas kegiatan bongkar muat barang maupun penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep Agustiono Sulasno menjelaskan, pembangunan proyek Dermaga Pelabuhan Dungkek dan Giliyang seluruhnya dianggarkan senilai Rp. 60 Milyar. Anggaran tersebut berasal dari Bantuan Keuangan (BK) dari Pemprov Jatim. Yang direncanakan untuk revitalisasi pembangunan Pelabuhan Dungkek dan Giliyang, Kab. Sumenep. 

"Adapun dana tersebut digunakan untuk pembangunan termasuk terminal penumpang dengan kapasitas 200 orang, serta kantor pengolahan pelabuhan dan lain sebagainya," ujar Agustiono. 

Sementara itu, dari sisi revitalisasi pembangunan Pelabuhan Giliyang, saat ini sudah mencapai 70 persen. Dimana pada 2019 dianggarkan pembangunan dan revitalisasi. Sementara progres pembangunan sisanya akan dikebut pada 2021.

“Nantinya Pelabuhan Dungkek ini tidak hanya untuk akses menuju ke Giliyang, namun juga bisa digunakan masyarakat sebagai akses transportasi laut dengan rute menuju ke Pulau Raas dan Pulau Sapudi," lanjut Agustiono.