Panitia Penyelenggara KLB Deliserdang Bantah Informasi Pemberian Uang Rp 100 Juta

Razman Nasution (kedua dari kiri) dalam jumpa pers dibilangan Kuningan, jakarta Selatan, Selasa (9/3)/RMOL
Razman Nasution (kedua dari kiri) dalam jumpa pers dibilangan Kuningan, jakarta Selatan, Selasa (9/3)/RMOL

Panitia penyelenggara Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, membantah informasi pemberian uang bagi pimpinan DPC Partai Demokrat. 


Bantahan ini disampaikan Razman Nasution, panitia yang mengaku diangkat sebagai Kepala Badan Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat versi KLB ini, dalam jumpa pers dibilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3).

Dia menyatakan uang yang diinformasikan diberikan sebesar Rp 5 juta oleh pihak penyelenggara, dan tambahannya dalam jumlah yang sama dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, adalah tidak benar.

"Itu (informasi menjanjikan uang untuk pimpinan DPC Partai Demokrat) sudah kita verifikasi. Kita menduga itu penyusup," ujar Razman.

Lebih detail lagi, Razman menyebutkan bahwa uang yang dijanjikan sebesar Rp 5 juta sebagaimana yang disampaikan peserta KLB Deliserdang, Wakil Ketua DPC Kotamobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas, tidak masuk akal menurutnya.

Karena menurutnya, uang sejumlah itu tak akan cukup untuk akomodasi peserta KLB Deliserdang. Sehingga, dia menantang pengurus DPP Partai Demokrat menyampaikan bukti konkret atas informasi tersebut.

"Kalau ada bukti, ada rekaman, ada video dan lain-lain silakan. Tapi itu tak ada. Mereka (Para peserta) datang secara sukarela," tuturnya.

Akan tetapi, Razman mengakui kalau pihak penyelenggara membantu pembiayaan akomodasi para peserta KLB Deliserdang untuk datang dan mengikuti kegiatan di Sumatera Utara tersebut.

"Kalaupun ada bantuan tiket-tiket. Saya kira wajar saja. Tidak ada disitu, tak pernah ada uang mengalir di KLB," demikian Razman seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL. 

Informasi megenai janji uang untuk peserta kegiatan KLB Deliserdang ini dibongkar oleh Wakil Ketua DPC Kotamobagu, Sulawesi Utara, dalam video testimni yang ditayangkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurthi Yudhoyono, dalam jumpa pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin kemarin (8/3).

Gerald di dalam video itu mengaku sebagai salah seorang peserta yang dipaksa mengikuti kegiatan tersebut hanya karena iming-iming uang sebesar Rp 100 juta.

Namun usai KLB, dia tidak diberikan uang dengan jumlah yang sesuai saat seperti dijanjikan. Justru, dia hanya mendapat Rp 5 juta dan tambahan Rp 5 juta dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin.

Karena itu kemudian dia mengaku menyesal mengkhianati Partai Demokrat yang sekarang ini tengah dipimpin oleh Ketua Umum Agus Harimurthi Yudhoyono, atau kerap disapa AHY.