Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh pihak untuk menjaga kondisi penyebaran Covid-19 yang mulai melandai.
- Khofifah Ajak Berburu Kuliner Khas Jatim Selama Mudik
- Hari H Lebaran, Masih Ada 42 Ribu Penumpang yang Mudik Gunakan Kereta di Wilayah Daop 8 Surabaya
- Wali Kota Eri Imbau Warga Surabaya Lapor RT/RW Saat Mudik Lebaran
Dikatakan Khofifah, kebijakan pemerintah pusat yang berdampak langsung ke daerah melalui pertimbangan yang tepat.
"Tentu pertimbangannya adalah bagaimana menjaga supaya yang sudah kondusif, yang sudah melandai ini semuanya bisa terproteksi. Saat ini positivity rate di Jatim sudah turun, Bed Occupancy Rate (BOR) juga turun. Ini yang memang harus kita jaga semuanya," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (26/3).
Sekadar diketahui, pemerintah resmi mengeluarkan larangan mudik Lebaran pada 2021. Larangan ini berlaku pada 6-17 Mei mendatang.
Larangan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Larangan ini berlaku untuk ASN, TNI-Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, pekerja mandiri, dan seluruh masyarakat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak berharap masyarakat bisa memahami dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat ini.
Menurutnya hingga saat ini pandemi Covid-19 belum selesai.
"Karena dikhawatirkan jika diperbolehkan mudik, angka positif Covid-19 bisa meningkat. Mari kita mendukung program pemerintah ini. Mari berdoa agar pandemi ini cepat selesai," jelasnya.
- DPRD Jatim Harap Ada Tambahan Armada Untuk Lebaran Tahun Depan
- Khofifah Ajak Berburu Kuliner Khas Jatim Selama Mudik
- 8.308 Wisatawan Kunjungi Bromo saat Libur Lebaran 2024