Ulama Dan Kiai Madura Minta Pemerintah Tutup Rumah Hiburan Saat Ramadhan

Ulama dan Kiai saat hearing dengan DPRD Jatim/RMOLJatim
Ulama dan Kiai saat hearing dengan DPRD Jatim/RMOLJatim

Puluhan ulama dan kiai se Madura yang tergabung dalam wadah Assosiasi Ulama Madura (AUMA) silaturrahim ke pimpinan DPRD Jatim dalam rangka memberikan pesan dan kesan terkait kondisi masyarakat Jatim saat ini supaya dijaga kondusifitasnya selama bulan suci ramadhan. 


Dewan Pembina AUMA, H Ali Badri mengatakan bahwa silaturrahim dengan wakil rakyat Jatim adalah bagian dari keprihatinan ulama terkait situasi saat ini untuk disampaikan dan diperjuangkan oleh DPRD Jatim. 

Diantara harapan ulama Madura, lanjut Ali Badri adalah mereka meminta supaya jelang memasuki puasa ramadhan jangan sampai ada tempat-tempat maksiat seperti hiburan malam yang dibuka di Jatim. 

“Ini adalah bagian dari tanggungjawab ulama untuk melaksanakan nahi mungkar (mencegah kemungkaran) khususnya di bulan yang disucikan oleh umat Islam yakni bulan ramadhan. Karena itu kami berkoordinasi dengan para pemangku kebijakan seperti DPRD Jatim,” kata Ali Badri dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai pertemuan dengan pimpinan DPRD Jatim di kantor DPRD Jatim, Senin (29/3).     

Selain itu, kata tokoh masyarakat Madura ini, para ulama se Madura dan Tapal Kuda juga berharap penegakan hukum di Indonesia dilakukan secara adil. Mengingat, masih banyak dijumpai kasus  ketidakadilan terutama kepada sejumlah ulama. 

“Tegakkan keadilan jangan hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” jelas H Ali Badri menyimpulkan aspirasi yang disampaikan sejumlah ulama Madura dan Tapal Kuda.