Dua Sumur Angker di Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo

Salah Satu Sumur Angker Yang Ada Di Area Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo
Salah Satu Sumur Angker Yang Ada Di Area Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo

Di Kota Probolinggo terdapat tujuh sumur yang konon katanya cukup angker. Dari tujuh sumur tersebut dua diantaranya berada di area Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran.


Merupakan bangunan peninggalan jaman kolonial Belanda. Ada dua bangunan sumur tua di bagian belakang Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo. Berdasarkan penelusuran, ada sejumlah kisah dari sumur tersebut.

Hingga saat ini sumur tersebut masih digunakan. Sebagai sumber untuk menyiram halaman, serta mengisi air kolam ikan yang berada di area Rumah Dinas Wali Kota. Air yang dihasilkan sumur tua itupun, masih sangat segar dan bersih.

“Segar sekali, seperti sumber air yang tidak pernah ditemukan sebelumnya,” kata salah satu tamu walikota, Hisbullah Huda, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, senin (05/04).

Lokasi sumur tua tersebut berada di pojok barat dan timur rumah dinas. Di sisi timur, sumur tua yang ada kondisinya sudah diperbaiki. Diberi tembok dan penutup. Tapi di bagian atasnya.

Menurut informasi, sumur tua itu berjumlah tujuh. Posisinya berada di sepanjang jalan Panglima Sudirman sisi selatan. Dari rumah dinas Wali Kota, ke arah timur sampai di MaKodim 0820. Jika ditarik garis lurus, letak sumur tua itu sejajar. Dari barat ke timur.

Asisten Rumah Tangga Rumdin Walikota, Dadang Wijayanto menceritakan, Warga Kebonsari Kulon ini bekerja di rumah dinas, sejak lima tahun silam. Kala itu walikota masih dijabat Hj. Rukmini Buchori.

“Awal-awal itu tidak berani jaga sendirian di sini. Kalau jaga malam selalu di depan sana. Banyak penampakannya mas,” tutur Dadang.

Penampakan yang sering dilihat Dadang maupun kawan-kawannya adalah sesosok lelaki. Keluar dari area sumur sebelah timur, lalu berjalan ke arah selatan. Lalu masuk ke kamar ajudan yang berada persis di selatan sumur.

Sedangkan di sumur sebelah barat, lain lagi. Di lokasi itu kerap nampak noni Belanda serta wanita tua dengan kebaya ala Jawa. Keduanya kerap menampakkan diri ketika malam tertentu. Seperti malam Jumat Manis atau Kliwon.

“Kalau yang laki-laki itu tidak tentu. Bukan malam jumat pun tetap berkelebat. Tapi sejak walikotanya Habib Hadi, penampakan semacam itu sudah jarang sekali terjadi,” jelasnya.

Terpisah, berdasarkan pandangan seorang Supranatural asal Probolinggo, Lora Welang, sumur tua itu sejatinya bukan berjumlah tujuh. Namun ada Sembilan, sesuai dengan filosofi kehidupan pada manusia.

Usia Sembilan sumur tua itupun, tergolong sangat tua. Yakni dibangun sekitar 200 tahun silam. Jauh sebelum Kota/Kabupaten Probolinggo seramai saat ini. Jika diterjemahkan, pembangunan sembilan sumur kehidupan itu punya harapan tersendiri. Dari nenek moyang atau sesepuh Probolinggo saat membangunnya dulu.

Agar wilayah Padukuhan Banger, atau cikal bakal Probolinggo, makmur dan sejahtera. Serta bisa memberikan penghidupan pada warganya.

“Itu berdasarkan keterangan makhluk ghaib yang ada di sekitar sumur tersebut. Yang saya tidak tahu, lokasi dua sumur sisanya. Kan yang tujuh disebutkan tersebar sampai di Makodim 0820,” sebut Lora Welang.

Soal penampakan yang kerap muncul, paranormal muda ini menyebut memang dilakukan oleh penunggu sumur. Sosok bayangan pria di sumur sebelah timur, disebut Lora Welang sebagai lelaki berpakaian adat Jawa, dengan wajah biru. Sedangkan di sumur sebelah barat, memang noni Belanda dan wanita Jawa. 

“Penunggu sumur itu sebenarnya tidak nakal, mungkin bila ia menampakkan itu karena ada suatu hal, namun kita tak perlu takut pada hal seperti itu, semua itu mahluk Allah,” pungkasnya.