Prihatin Akibat Reklamasi Kawasan Industri, Nelayan Cs Tanam Mangrove di pesisir Selat Madura

Arip, nelayan asal Sukomanunggal
Arip, nelayan asal Sukomanunggal

Menempuh jarak sekitar satu jam dari balai nelayan,  ratusan orang yang terdiri dari  nelayan TNI, polri serta muspika kabupaten Gresik dan  dan kelompok penggiat alam dari berbagai kota, menggunakan perahu dan membawa ribuan bibit mangrove.


Bibit tersebut ditanam di muara kali Mireng pesisir selat Madura. Salah seorang nelayan, Ishariul mengatakan, penanaman mangrove ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan,  karena mangrove di muara kali Mireng sudah mulai habis akibat adanya reklamasi kawasan industri.

"Mangrove jenis Tanjang atau (rhizophora mucronata) sengaja dipilih untuk penanaman karena mangrove ini mempunyai akar yang kuat sebagai penahan abrasi dan daunya dapat menyerap karbondioksida dengan baik akibat polusi yang ditimbulkan di kawasan industri tersebut," kata Ishariul, melalui rilisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis, (8/4).

Sementara itu salah satu penggiat alam, Zuhriatu, yang turut serta merasa sangat bangga karena pengalaman pertama.

"Kita jadi mengetahui bagaimana susahnya melakukan penanaman mangrove, sehingga kita bisa  lebih peduli dan menjaga kelestarianya," ujarnya. 

Diketahui penanaman mangrove di kali Mireng pesisir selatadura ini untuk memperingati hari bumi yang jatuh pada tanggal 22  April dan sedekah kali Mireng, Manyar, Sidomukti kabupaten Gresik.