Demi Dongkrak IPM, Poltera Resmikan Gedung Bengkel Konstruksi Dilengkapi Alat Canggih

Direktur Poltera Arman Jaya bersama bupati Sampang Slamet Junaidi serta Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Wikan Sakarinto saat potong pita dan melihat alat di gedung Bengkel Konstruksi Poltera/RMOLJatim
Direktur Poltera Arman Jaya bersama bupati Sampang Slamet Junaidi serta Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Wikan Sakarinto saat potong pita dan melihat alat di gedung Bengkel Konstruksi Poltera/RMOLJatim

Gedung bengkel konstruksi Politeknik Negeri Madura (Poltera) yang berlokasi di Jalan Raya Taddan, Kecamatan Camplong, kini telah diresmikan dan siap digunakan untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sampang, Madura.


Dikemas dengan penandatanganan prasasti bangunan dan potong pita, acara peresmian gedung tersebut dihadiri langsung Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat, Direktur Poltera Arman Jaya, Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Wikan Sakarinto, Forkopimda, Kepala Cabang Disdik Provinsi Wilayah  Kabupaten Sampang Assyari, serta tamu undangan.

Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Wikan Sakarinto dalam sambutannya menyampaikan, didapatkan melalui pelaksanaan proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2020 senilai Rp 60 miliar, kini Politeknik Negeri Madura (Poltera) mampu membangun gedung bengkel konstruksi beserta isinya.

"Gedungnya cuma Rp 16,17 miliar dan Rp 43 miliar itu untuk peralatannya termasuk pula untuk pengelasan logam. Sehingga nanti bisa melatih per minggu atau per bulan calon teknisi pengelasan dengan tanpa mengelas beneran, tetapi hanya cukup dengan menggunakan teknologi komputer melalui sistem reality technology. Di sini sudah mempunyai 5 alat yang harganya Rp 1 miliar per alat dan itu sangat langka di Indonesia," ujarnya, Jumat (9/4).

Selain itu, Wikan Sakarinto menyatakan, Poltera kini juga memiliki peralatan excavator training, laser cutting, peralatan technology manufacture, dan beberapa peralatan laboratorium dasar lainnya.

"Sehingga dengan fasilitas ini, Madura terlebih Sampang dalam kurun tiga tahun ke depan mampu menciptakan Entrepreneurship. Sebab pendidikan merupakan investasi strategis yang perlu dilakukan dengan cara yang tepat dan benar,” katanya.

"Kita usahakan dengan menciptakan pilar SDM yang unggul. Jadi jangan hanya ciptakan lulusan yang berbekal ijazah, melainkan harus lebih berkompetensi dan menemukan terobosan baru. Sehingga diharapkan nanti IPM Sampang akan melonjak signifikan dalam kurun waktu tiga atau empat tahun ke depan," sambungnya.

Sementara Bupati Sampang H. Slamet Junaidi saat memebrikan sambutan mengaku sangat mengapresiasi atas diresmikannya gedung konstruksi Poltera Sampang. Bupati Sampang ini menyatakan, keberadaan Poltera ini akan dapat memfasilitasi masyarakat yang kurang mampu untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. 

Untuk itu, ketersediaan alat saat ini diharapkan  bermanfaat bagi masyarakat Madura khususnya masyarakat Sampang.

"Saya sebagai Kepala Daerah mengucapkan Selamat kepada Direktur Poltera atas diresmikannya gedung ini mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat Sampan. Kami harap Poltera dapat memfasilitasi mereka yang kurang mampu dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya,” harapnya. 

Direktur Poltera Sampang Arman Jaya menambahkan, keberadaan Poltera Sampang dan dengan keberadaan alat yang cukup canggih, tidak lain untuk mengajak SMK se-Madura yang tidak mempunyai peratalan untuk belajar di Poltera. Selain itu, pihaknya mengatakan juga terdapat program peningkatan kompetensi masyarakat di berbagai bidang seperti pengelasan, desain, Kapal kayu, dan manufakfur yang sejatinya untuk Pulau Madura.

"Dengan keberadaan alat sekarang ini, bukan hanya tempat belajar mahasiswa. Tetapi juga bisa menghasilkan produk untuk Sampang, Madura serta Indonesia," ungkapnya.

Hingga saat ini, Arman Jaya menyatakan, jumlah mahasiswa di kampus Poltera Sampang berjumlah sekitar 750 orang dan akan bertambah pesat rencana fast track D2 bersama sekolah SMK.

"Mahasiswa di sini yaitu asli Madura sebanyak 75 persen, asli Sampang sebanyak 45 persen," terangnya.

Mengenai masa guna alat bernilai miliaran rupiah tersebut, Arman Jaya menyatakan, bahwa alat tersebut mampu bertahan kurang lebih 30 tahun lebih. Hal tersebut bergantung pada peratawannya.

"Yang penting maintenennya. Saya belajar politeknik di Malang, yang alatnya sejak saya kuliah pada tahun 1984 dan hingga sekarang masih digunakan dengan baik," jelasnya.