Takut Salah Sasaran Operasi Militer, Warga Ilaga Papua Dikabarkan Mengungsi Ke Pedalaman

Gambar tangkapan layar akun Twitter #MokerFreeportProdukJokowi (@albertsamuel28), yang di retweeted atau diposting kembali oleh penulis senior Farid Gaban/Repro
Gambar tangkapan layar akun Twitter #MokerFreeportProdukJokowi (@albertsamuel28), yang di retweeted atau diposting kembali oleh penulis senior Farid Gaban/Repro

Beredar di media sosial (medsos) Twitter situasi terkini kondisi di Papua usai kejadian tertembaknya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Minggu (25/4). 


Informasi ini didapat dari postingan akun Twitter #MokerFreeportProdukJokowi (@albertsamuel28), yang di retweeted atau diposting kembali oleh penulis senior Farid Gaban, Rabu (28/4).

Dalam unggahan akun @albertsamuel28 tersebut terdapat empat foto yang dijadikan patokan untuk menjelaskan kondisi yang terjadi oleh yang bersangkutan.

Di mana dalam foto yang pertama memperlihatkan kumpulan massa yang cukup banyak tengah berjalan membawa barang-barangnya, seperti sedang meninggalkan suatu tempat.

Kemudian pada foto kedua, menggambarkan kondisi beberapa orang yang tengah berjalan membawa tandu yang di atasnya terdapat seseorang sedang terbaring.

Adapun untuk foto yang ketiga dan keempat hampir mirip, yaitu menunjukkan kondisi masyarakat Papua yang berada di suatu tempat yang bukan rumahnya, berkumpul bersama melakukan suatu kegiatan tertentu.

Akun @albertsamuel28 memberikan gambaran melalui sebuah kicauan yang ia tuliskan bersamaan dengan unggahan keempat foto tersebut.

"Masyarakat Ilaga, Papua, memilih mengungsi dari atas tanah dan rumah mereka sendiri karena takut menjadi korban salah sasaran dan korban intimidasi operasi militer," begitu kicauan akun @albertsamuel28.

Hingga berita ini diturunkan, Kantor Berita Politik RMOL masih belum mendapat konfirmasi dan penjelasan dari pihak terkait tentang informasi ini.

Redaksi menghubungi Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol. Inf  Dax Sianturi untuk mendapatkan penjelasan. Namun, yang bersangkutan belum merespon.