Diduga Mainkan Proses Pengesahan, Kantor Notaris di Probolinggo Digeruduk Warga

Para karyawan Koperasi, melurug Kantor Notaris di Paiton Probolinggo /RMOL Jatim
Para karyawan Koperasi, melurug Kantor Notaris di Paiton Probolinggo /RMOL Jatim

Diduga ada permainan dalam proses pengesahan ketua baru oleh notaris, puluhan karyawan Koperasi TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Paiton Raya Mandiri, Kabupaten Probolinggo meluruk Kantor Notaris Yoan Budiyanto di Paiton.


Mereka mempertanyakan proses pengesahan berkas ketua baru yang diajukan pada Bulan Maret 2021 lalu. Namun, hingga kini belum ada kejelasan pengesahan.

“Pengajuan pengesahan itu, ketika ketua lama Dwi Endro Wahyudi mengundurkan diri dari jabatannya di koperasi pada 22 Februari lalu,” ungkap Novian Ramadhanu Fidhayanto, Ketua Baru Koperasi yang terpilih, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (30/4)

Ia menjelaskan, pihak koperasi melakukan rapat anggota pada 2 Maret lalu. Sehingga, menetapkan Novian Ramadhanu Fidhayanto sebagai ketua baru. Selanjutnya,  hasil rapat itu dilaporkan ke Dinas Koperasi setempat.

“Nah untuk pengesahannya diajukan ke Notaris Yoan ini pada bulan lalu. Tapi sampai sekarang tidak kunjung selesai. Pihak notaris tidak berkenan lantaran pengunduran ketua lama tidak sah. Padahal sudah tanda tangan di atas materai,” ungkap Novian.

Atas ketidak jelasannya itu, dirinya bersama karyawan koperasi mendatangi kantor Notaris untuk mempertanyakan hal itu.

“Karema tidak ada kejelasan. Ya kami terpaksa mencabut lagi berkasnya,” tegas dia.

Sementara itu, kuasa hukum Novian, Nanang Hariyadi, mengungkapkan, kalau kedatangan massa itu tidak hanya para karyawan koperasi saja. Melainkan juga para calon karyawan yang dijanjikan pekerjaan oleh ketua lama.

“Para calon karyawan ini dimintai uang Rp 2 juta oleh ketua lama pada bulan Desember tahun lalu. Tapi sampai sekarang tidak ada hasil. Namun, ketua baru ini, Novian, akan memastikan mereka mendapat pekerjaan bila pengesahan itu selesai,” katanya.

Nanang melanjutkan, kalau uang Rp 2 juta itu dipungut oleh ketua lama dan Diduga masuk kantong pribadinya. Sementara Novian baru mengetahui keadaan itu setelah ia terpilih jadi ketua baru.

“Calon karyawan ini direkrut akhir tahun lalu, dan dijanjikan mulai bekerja awal tahun ini. Tapi tak kunjung bekerja. Makanya mereka ikut meluruk agar mereka bisa bekerja dengan ketua baru di koperasi ini,” jelasnya.

Nanang juga menambahkan, Dinas Koperasi Kabupaten Probolinggo sendiri, sudah mengeluarkan surat pengantar ke notaris atas tetpilihnya ketua baru.

"Tapi oleh notaris tidak segera disahkan, sehingga oleh ketua baru berkas yang di terima di tarik kembali," sambungnya.

Secara terpisah, Yoan Budiyanto, notaris tersebut enggan berkomentar atas kasus yang melilitnya. 

“ Saya tidak mau berkomentar," singkatnya.