Suka Tidak Suka, Partai Ummat Sudah Ungguli PAN

Pendiri Partai Ummat, Amien Rais/Net
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais/Net

Kehadiran Partai Ummat memberi harapan bagi pendukungnya. Partai yang diarsiteki tokoh nasional Amien Rais ini belum dideklaraaikan saja elektabilitasnya sudah muncul di beberapa lembaga survei. Hal ini berbeda dengan PAN. 


"Berbeda halnya dengan PAN, hasil survei beberapa lembaga survei pada tahun 2021 ini justeru menunjukkan elektabilitas terus menurun," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (1/5).

Jelas Jamiluddin, ada kemungkinan, turunnya elektabilitas PAN disebabkan pendukungnya banyak yang nyeberang ke Partai Ummat. Kemungkinan pendukung yang nyeberang itu dari kader Muhammadiyah.

"Suka tidak suka, eksistensi PAN selama ini karena mendapat dukungan dari kader Muhammadiyah. Dengan kehadiran Partai Ummat, dikhawatirkan kader Muhammadiyah meninggalkan PAN," ujar Jamiluddin.

Menurut dia, penyebabnya sederhana, kader Muhammadiyah lebih menokohkan dan mengidolakan Amien Rais daripada Zulkifli Hasan yang sekarang menjadi Ketua Umum PAN. Karena itu, logis kiranya kalau nantinya kader Muhammadiyah berduyun-duyun ke Partai Ummat.

Kalau itu terjadi, tentu peluang Partai Ummat masuk Senayan akan semakin besar. Sebab, kader PAN jumlahnya cukup signifikan untuk mengantar Partai Ummat ke Senayan.

Hal itu tentu akan membahayakan PAN bila tetap mengandalkan basis suara dari Muhammadiyah. Dikhawatirkan PAN akan terdepak dari Senayan.

"Agar hal itu tidak terjadi, PAN sebaiknya memperluas basis pemilihnya di luar kader Muhammadiyah. Waktu untuk itu masih cukup. Masalahnya apakah Zulkifli Hasan cukup mampu melebarkan basis suaranya hingga tahun 2014? Tentu kader PAN yang bisa menjawabnya," ucap Jamiluddin.