Ekonomi Warga Papua Terpukul Akibat Putusnya Internet, Pemerintah Dinilai Lelet

Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Anton Sukartono Suratto/RMOL
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Anton Sukartono Suratto/RMOL

Putusnya jaringan internet di Papua sejak penghujung April lalu menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi warga setempat. Karena peristiwa ini pula akhirnya sebagian masyarakat Papua yang baru memulai dunia digital dalam kegiatan ekonomi mereka terpukul.


Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (10/5).

‘’Kami prihatin pada keadaan saudara-saudara kita di Papua yang tengah mengalami kesulitan komunikasi karena putusnya jaringan koneksi internet beberapa hari lalu. Meskipun sudah diatasi, ini harus menjadi pelajaran penting,’’ kata Anton.

Menurut Kang Anton, sapaan legislator Demokrat Dapil Jabar V itu, sebagian masyarakat Papua sedang antusias mengembangkan kegiatan ekonomi dengan merambah dunia digital. Namun, jika internet putus hingga berhari-hari tentu akan sangat mematahkan semangat mereka.

‘’Seluruh kegiatan jual-beli yang memanfaatkan platform daring tentu saja terdampak, belum lagi menjelang hari raya yang tentunya banyak penjual yang tidak bisa menjual dagangannya secara optimal,’’ tegas Anton.

Akibatnya, kata Anton, para pembeli pun tidak bisa lagi menikmati layanan belanja jarak jauh. Padahal, cara itu menurutnya sudah sangat tepat dilakukan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Adapun masalah lain yang menurutnya juga menjadi hambatan perekonomian warga Papua adalah gangguan konektivitas transportasi dan kegiatan ekspedisi yang memanfaatkan jaringan internet.

"Mobilitas manusia dan barang menjadi terkendala, sehingga muncul permasalahan kontra produktif dari visi pemerintah untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berada di Papua,’’ tuturnya.

Atas dasar itulah Anton menganggap insiden putusnya konektivitas di Papua harus menjadi catatan serius dan dijadikan bahan evaluasi oleh pemerintah.

‘’Lain kali harus lebih sigap, kerahkan berbagai kemampuan untuk mengatasinya segera. Di mana-mana kan orang mengandalkan internet, terutama di masa pandemi ini," ungkap Anton.

"Ini kok internet mati sampai lebih dari dua hari, bagaimana?’’ pungkasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.