Gde Siriana: Jika Pasca Mudik Masyarakat Sehat, Akan Perkuat Daya Tolak Atas Larangan Pemerintah

Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana/Net
Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana/Net

Kebijakan Pemerintah melarang mudik lebaran 2021 akan menjadi dilema psikologis bagi pemerintah itu sendiri.


Pasalnya, jika para pemudik yang kembali ke Jakarta tidak positif Covid-19, maka akan menjadi preseden buruk bagi kebijakan pemerintah kedepannya.  

Demikian sebaliknya, jika para pemudik yang kembali ke Jakarta positif Covid-19, maka mereka mestinya taat pada larangan pemerintah.

Begitu disampaikan Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL,Sabtu (15/5).

"Saya lihat ada dilema psikologis pasca mudik lebaran. Jika para pemudik kembali ke Jakarta kemudian positif Covid-19, maka mereka percaya bahwa mereka seharusnya taat pada larangan pemerintah," ucapnya.

"Tetapi jika pasca mudik mereka merasa sehat-sehat aja, maka ini kan perkuat daya tolak mereka atas larangan-larangan Pemerintah berikutnya," demikian Gde Siriana.

Pemerintah resmi melarang masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2021.

Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13/2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.

Diketahui, meskipun ada aturan larangan mudik, masyarakat masih banyak yang mudik pada lebaran Idulfitri kemarin.