Malhamah, Haji, dan Virus 

Potret peniadaan haji karena Covid-19/Net
Potret peniadaan haji karena Covid-19/Net

SYEIKH Imran Hosein pernah membicarakan Malhamah al Kubro, haji, dan virus. Hal itu disampaikannya pada seminar di Masjid Jama, San Fernando, Trinidad dan Tobago pada tahun 2004 atau 16 tahun lalu.

Menurut ulama ahli hadis kelahiran Trinidad dan Tobago ini, kiamat tidak akan terjadi sampai ibadah haji dihentikan atau ditinggalkan. Apa yang menyebabkan haji dilarang?

Nantinya akan ada virus dipakai alasan untuk menunda haji. Awalnya bukan menghentikan tapi menunda.

Ini sudah terjadi. Pada tahun 2020 mulai akhir bulan Februari, Pemerintah Saudi meniadakan haji.

Nantinya haji ditunda setahun. Hingga tahun depan. Dan seterusnya. Ujung-ujungnya, haji dihentikan. 

Sehingga lambat laun orang mulai malas beribadah haji lagi. Mulai luntur kepercayaan terhadap haji. Padahal itu salah satu rukun Islam.

Dalam catatan sejarah, Otoritas di Mekkah dan Madinah pernah meniadakan haji sebanyak 40 kali. Beberapa di antaranya akibat wabah yang terjadi. Seperti wabah Tha'un di wilayah Hijaz pada tahun 1814 dimana ada sekitar 8.000 korban meninggal dunia. Serta tahun 1831 terjadi wabah yang dipercaya berasal dari India dan membuat tiga perempat jemaah haji meninggal.

Pada tahun 1837 Ka'bah pernah ditutup hingga tiga tahun berikutnya akibat wabah yang terjadi serta pada 1846 wabah kolera menyebar dan berimbas pada jemaah haji hingga ibadah ditiadakan dan berulang pada tahun 1850, 1865 dan 1883.

Epidemi juga kembali terjadi pada 1858 yang menyebabkan penduduk Hijaz mengungsi ke Mesir. Di tahun 1864, 1.000 peziarah meninggal perhari karena wabah yang sangat berbahaya.

Namun saat itu peniadaan haji bukan berarti menghentikan haji meski dilakukan dalam skala satu tahun. Sebab dalam hadis disebutkan, orang akan tetap menjalankan haji di rumah Allah walaupun setelah Yakjut dan Makjut terlepas bebas.

Ya, Nabi SAW meramalkan suatu waktu haji memang akan dihentikan alias dihilangkan. Jika itu terjadi maka tidak ada lagi ibadah haji dalam benak umat Islam. 

Di saat itulah Nabi menggambarkan akan terjadi perang besar. Dinamakan Malhamah al Kubro. Perang super dashyat. Perang yang tak pernah terbayangkan kengeriannya. Melibatkan puluhan juta pasukan. 

Nabi SAW menggambarkan perang ini akan menyebabkan 99 persen orang mati. Pemusnahan massal secara besar-besaran. Hanya menyisakan 1 persen. 

Akibat perang ini, seluruh umat Islam marah terhadap Pemerintah Saudi yang telah mengkhianati Islam. Pemerintah Saudi dianggap sebagai agen dari Yakjut Makjut dan agen Zionis Yahudi. 

Sebaliknya, Pemerintah Saudi akan tumbang jika nantinya haji diperbolehkan atau diadakan. Karena itu sebelum terjadi Malhamah Kubro, Pemerintah Saudi akan menghentikan haji. 

Seperti disebutkan dalam hadis, nantinya Yerussalem akan berkembang pesat dan terkenal. Tidak seperti sekarang, konflik terjadi berkepanjangan. 

Kelak masjid di Yerussalem, Palestina akan terbebaskan dan kembali makmur. Yang dimaksud makmur, para ulama berpendapat kekhalifahan Islam akan berdiri di sana. 

Dari Ibnu Hawalah, Rasulullah bersabda, “Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau telah melihat khilafah telah turun di tanah yang suci (yakni Baitul Maqdis), maka telah dekat terjadinya gempa-gempa, musibah-musibah dan perkara-perkara yang besar. Hari kiamat pada hari itu lebih dekat kepada manusia dibanding dekatnya tanganku ini dari kepalamu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Ketika Baitul Maqdis berjaya, justru Madinah Al Munawarah mengalami kemunduran. Runtuh. Tidak penting dan dilupakan. Kemakmuran hilang. Para penduduk Madinah berbondong-bondong pindah ke pusat negeri Muslim yang baru, yakni di Baitul Maqdis, Yerusalem.

Bila itu terjadi, maka Malhamah Kubro pun tidak dapat terelakkan.

Sebelum Malhama Kubro terjadi, pendapat ulama, haji akan ditunda beberapa kali. Kemudian terjadilah penaklukan Konstantinopel, sekarang Istanbul. 

Penaklukan Konstantinopel dan mengalahkan Romawi bukan peristiwa sejarah. Ini memang pernah terjadi di bawah kepemimpinan Muhammad Al Fatih. Namun saat Malhamah Kubro, terjadi penaklukan kedua Konstantinopel. 

Dalam Malhamah Kubro, akan ada dua poros besar. Poros pertama dipimpin Dajjal dan poros kedua dipimpin Imam Al Mahdi bersama Nabi Isa.

Saat ini yang terjadi, meski haji dilarang dengan alasan virus, namun umat Islam tetap dapat menunaikan haji dan umroh walaupun setelah Yakjut dan Makjut terlepas bebas. Tidaklah kiamat terjadi kecuali setelah adanya peperangan ini. Wallahu’alam.