Pemerintah Indonesia diminta menutup semua peluang diplomatik dengan Israel. Hal ini menyusul serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza, Palestina yang menewaskan banyak orang termasuk perempuan dan anak-anak.
- Rumah Sakit di Gaza Kembali Diserang Israel
- Korban Tewas Palestina Akibat Serangan Israel Mendekati 28.000 Jiwa
- 21 Warga Sipil Palestina Tewas Ditembak Sniper Israel Saat Menuju Rumah Sakit Nasser
“Ini bukan hanya kehendak saya, tapi merupakan kehendak sejarah yang pernah dikatakan Presiden Soekarno tahun 1962,” ujar Koordinator Forum Rakyat yang juga tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/5).
Lieus mengingatkan bahwa Bung Karno pernah mengatakan, “selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel”.
Pernyataan itu, menurut Lieus merupakan kehendak sejarah yang merupakan tekad bangsa Indonesia.
“Oleh karena itu, pemerintah Indonesia, apapun alasannya, jangan pernah melupakan kehendak sejarah itu,” tegasnya.
Sikap Israel yang terus melakukan agresi terhadap bangsa Palestina, tidak bisa lagi disikapi dengan mendikotomi perang yang terjadi sebab masalah agama.
Kecamuk perang di Palestina adalah masalah penjajahan dan pembantaian kemanusiaan. Dan bangsa Indonesia, sesuai dengan UUD 1945 Pancasila, menolak setiap penjajahan di muka bumi dan mengutamakan perikemanusiaan.
Lieus juga mengecam sebagian kecil orang Indonesia yang membela agresi Israel terhadap Palestina.
“Saya menilai mereka yang membela agresi Israel ke Palestina itu tidak paham sejarah saja. Untuk mengingatkan saja, Indonesia itu punya utang jasa pada bangsa Palestina karena merekalah salah satu negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujar Lieus.
Lieus juga meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah tegas dan berkoordinasi dengan negara-negara OKI terkait agresi Israel terhadap Palestina saat ini.
Lieus meminta Presiden Jokowi mengambil sikap lebih tegas terhadap pembantaian Israel pada bangsa Palestina yang terjadi saat ini.
“Kita tidak bisa lagi sekadar mengutuk, mengecam. Harus ada tindakan lebih tegas terhadap Israel, termasuk misalnya dengan memblokade asset-aset perusahaan milik orang yahudi yang ada di negeri ini,” ujarnya.
Sebagai pemimpin negara muslim terbesar di dunia, Presiden Jokowi harus lebih proaktif dengan mendesak negara-negara anggota OKI, Dewan Keamanan PBB serta masyarakat dunia untuk menyelamatkan bangsa Palestina dari pembantaian Israel.
“Saya yakin, jika pak Jokowi melakukan hal itu, seluruh umat Islam di Indonesia pasti akan mendukung dan bersatu padu di belakangnya. Sebab isu Palestina adalah sesuatu yang sangat sensitif bagi umat Islam di Indonesia,” kata pemilik Warung Makar itu
“Dan sebagai warga bangsa Indonesia, saya akan mendukung segala upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina,” tegasnya.
- Israel akan Tetap Serang Lebanon, Meski Gencatan Senjata di Jalur Gaza Tercapai
- Rumah Sakit di Gaza Kembali Diserang Israel
- Peringatan 45 Tahun Revolusi Islam, Warga Iran Bakar Bendera Israel dan Amerika Serikat