Bupati dan Wabup Banyuwangi Ikuti Peringatan Harkitnas Virtual

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati Sugirah saat mengikuti peringatan Harkitnas Virtual/Dok Hms
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati Sugirah saat mengikuti peringatan Harkitnas Virtual/Dok Hms

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati Sugirah mengikuti Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 113 secara virtual dari Banyuwangi, Kamis pagi (20/5).


Kasdim 0825/Banyuwangi Mayor Inf Herawady Karnawan, Palaksa Lanal Banyuwangi Mayor Laut (T) Hari Handoko, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, SH, SIK, Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi Nova Flory Bunda, Sekda Mujiono turut hadir dalam upacara yang dipusatkan di Gedung Kementerian Kominfo

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate bertindak selaku inspektur upacara di halaman gedung Kementerian Kominfo. Dalam sambutannya, Menkominfo Johnny mengatakan, pandemi covid 19 berhasil mengubah kebiasaan-kebiasaan secara drastis seperti interaksi fisik atau tatap muka di dunia nyata yang berpindah ke dunia virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi. Hari kebangkitan Nasional ini mengingatkan kita pada semangat untuk menuju Indonesia digital semakin digital semakin maju.

“Substansi makna kebangkitan nasional harus terus dipertahankan dan diaktualisasikan dalam kerangka dinamis sesuai konteks zamannya. Pada era pra kemerdekaan, kebangkitan nasional mampu menjadi ruh gerakan perlawanan terhadap hegemoni penjajah. Pasca kemerdekaan, kebangkitan nasional menjadi inspirasi pelaksanaan pembangunan bangsa. Di era reformasi, membawa Indonesia menuju pengelolaan negara yang lebih terbuka dan lebih demokratis,” kata Johnny.

Dia mengungkapkan, pada 20 Mei 1948 presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dengan sengaja menjadikan hari lahirnya organisasi Budi Utomo sebagai hari bangkitnya nasionalisme di Indonesia. Ketika itu ada ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi. Selain itu Indonesia dalam masa revolusi mempertahankan diri dari Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.

Presiden Soekarno, imbuh Johnny, menetapkan lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 diangkat sebagai hari kebangkitan nasional dengan harapan golongan yang saling bertengkar dan rakyat Indonesia melalui momen ini dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan penjajah Belanda.

“Bangkit! kita bangsa yang tangguh, tema ini mengingatkan bahwa semangat kebangkitan nasional mengajari kita untuk selalu optimistis menghadapi masa depan. Kita hadapi pandemi covid 19 sembari bersiaga menghadapi ancaman gelombang baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin memakai masker mencuci tangan dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan,” ujar Johnny..

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap Harkitnas menjadi momen bagi seluruh warga untuk bangkit bersama dari situasi pandemi yang serba tidak menentu.

"Pandemi telah banyak menimbulkan dampak bagi kehidupan kita. Mari kita bangkit bersama, kita hadapi bersama situasi ini. Disiplin pada protokol kesehatan, patuhi anjaran pemerintah untuk menekan penularan covid 19 di negeri ini adalah kunci agar kita segera terbebas dari pandemi ini," kata Ipuk.