Pemkot Surabaya Pastikan Penyekatan Serta Rapid Antigen di Suramadu Hingga 12 Hari Ke Depan

Wali Kota Eri Cahyadi saat rakor Forkopimda Jawa Timur dan Bangkalan/Ist
Wali Kota Eri Cahyadi saat rakor Forkopimda Jawa Timur dan Bangkalan/Ist

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan rencana penyekatan dan rapid antigen di Suramadu, tepatnya di pintu keluar Suramadu arah menuju Surabaya akan berlangsung selama 12 hari ke depan.


Hal ini berdasarkan hasil kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Jawa Timur, Surabaya dan Bangkalan yang berlangsung pada Minggu (6/6) malam.

"Penyekatan sampai 12 hari ke depan jalan terus. Nanti, Insya Allah rapid antigen di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di pos penyekatan jembatan Surabaya, Minggu (6/6).

Berdasarkan evaluasi bersama Forkopimda Jatim, Surabaya dan Bangkalan, ke depan penyekatan dan rapid antigen tak hanya dilakukan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Namun, hal ini juga diterapkan di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan menuju arah ke Surabaya.

Nantinya setiap pengendara yang akan menuju ke Surabaya akan dilakukan rapid antigen. Nah, apabila hasilnya negatif, maka akan diberikan tanda berupa stiker di kendaraannya.

Namun demikian, Wali Kota Eri menyebut, apabila dalam pelaksanannya nanti ditemukan kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu sisi Surabaya tidak dilengkapi stiker, maka secara otomatis petugas akan menghentikan dan dilakukan rapid antigen.

"Kalau motor atau mobil tidak ada tandanya (stiker) yang kita sepakati, maka ketika masuk ke Surabaya kita hentikan untuk rapid antigen. Jadi bekerja sama, Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) kepada Ibu Gubernur Jatim karena ada pembagian tugas di Bangkalan dan Surabaya," tutur mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum dalam laporannya menyampaikan, selain di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya, upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 juga dilakukannya di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak.

"Kami sudah melakukan peninjauan bersama Wali Kota Surabaya di Dermaga Ujung. Itu adalah salah satu (pelabuhan) penyeberangan masyarakat, dari (Pelabuhan) Kamal Madura ke Surabaya," kata AKBP Ganis.

Pihaknya menyatakan, telah melakukan koordinasi dengan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP).

Salah satu koordinasi yang dilakukan ini adalah meminta pihak PT ASDP agar tidak melayani penumpang yang tidak dilengkapi dengan surat hasil rapid antigen atau PCR negatif Covid-19.

"Kami sudah berkoordinasi dengan PT ASDP, bahwa pihak PT ASDP kami mohonkan untuk tidak melayani penumpang yang tidak memiliki surat rapid antigen atau PCR," pungkasnya.

Seperti diberitakan Pemkot Surabaya bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak memblokade jembatan Suramadu sisi timur atau jalan masuk menuju Surabaya.

Penyekatan ini dilakukan lantaran Kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan kasus Covid- 19.

Tak ayal langkah tegas yang dilakukan Wali Kota Eri ini membuat jalan satu-satunya dari pulau Madura menuju kota pahlawan ini menjadi macet total hingga berjam-jam.

Bahkan hal itu membuat para pengendara kesal. Tak sedikit para pengendara yang terjebak macet itu memilih putar balik kembali ke daerahnya.

Langkah tegas itu dilakukan Pemkot Surabaya untuk membendung persebaran Covid-19 cukup beralasan.

Sebab, di pulau garam itu, virus korona tengah mengamuk. Ada tiga kecamatan yang lockdown. Yaitu kecamatan Klampis, Arosbaya, serta Bangkalan. 

Hasilnya dalam kurang sehari penyekatan yang dimulai pukul 09.00 Wib hingga tengah malam, pemantauan yang dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyanigrum berhasil melakukan tes rapid antigen kepada 2.600 pengendara yang akan masuk ke Surabaya.

Nah, dari 2.600 pengendara itu, 83 di antaranya positif, sehingga mereka dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan tes swab PCR.

Bagi 24 pengendara yang hasil swab PCRnya positif, mereka kemudian dirujuk ke rumah sakit lapangan yang telah disiapkan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sedangkan bagi pengendara yang hasil swab PCR-nya belum keluar, maka untuk sementara mereka dirujuk ke Asrama Haji Sukolilo untuk dilakukan isolasi.