DPRD Jatim Sarankan Pemprov Libatkan Ulama Untuk Tekan Kasus Covid-19 di Bangkalan

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih/Net
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih/Net

Langkah cepat dan efektif harus dilakukan Pemprov Jatim untuk menekan laju kasus baru  Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura. Hal itu dibutuhkan untuk menekan angka kematian akibat virus asal Wuhan tersebut.


Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih menyarankan pemerintah agar menggunakan kearifan lokal untuk menyelesaikan kasus Covid-19 di Bangkalan.

Salah satunya yakni dengan melibatkan tokoh Masyarakat, tokoh agama serta para relawan.

"Harus menggunakan stakeholder kunci, di-person para tokoh masyarakat untuk memberikan kesadaran," kata Hikmah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (11/6).

Meski demikian, Hikmah menilai, saat ini respons pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 lebih dari cukup.

Terlebih, pemerintah pusat juga turun langsung ke Bangkalan dengan memberikan bantuan 30 unit ventilator oksigen untuk pasien Covid-19.

"Itu membantu sekali, karena banyak pasien datang sudah dalam kondisi agak parah. Yang dibutuhkan memang alat bantu oksigen," katanya.

Namun, dengan kondisi situasi sekarang, pola yang diterapkan pemerintah untuk mengendalikan kasus Covid-19 di Bangkalan masih belum signifikan. 

Sehingga, dia menyarankan pemerintah agar memahami pula karakteristik warga di sana.

"Tidak bisa didekati dengan pola saat ini. Nah, sekarang gimana caranya tracing bisa diterima. Kedua, isolasi mandiri. Itu mereka lebih memilih isolasi mandiri daripada dirujuk. Sekarang PRnya adalah mendesign isolasi mandiri yang benar dan terawasi," papar dia.

Karenanya, Hikmah memberikan masukan kepada pemerintah agar menggunakan kearifan lokal untuk mengendalikan kasus di Bangkalan. Menurutnya, tidak bisa apabila pemerintah hanya mengandalkan ketegasan mengendalikan kasus di sana.

"Jadi kita merespons sesuai dengan kearifan lokal. Kalau dengan cara maksa orang-orang bagaimanapun sulit. Makanya kita juga perlu relawan," ujarnya.

Makanya, Hikmah pun juga meminta BPBD Jatim agar menerjunkan Tagana (Taruna Siaga Bencana). Nantinya Tagana akan dilibatkan membantu mengawasi warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

"Kita tadi sudah minta BPBD Jatim untuk menurunkan relawannya, untuk mengawasi proses isoman yang lebih disukai masyarakat Madura," tutur dia.

Di samping Tagana, Hikmah menyebut, melibatkan peran serta tokoh masyarakat juga penting. Peran serta tokoh masyarakat  ini dalam upaya memasifkan tracing.

"Kedua upaya meningkatkan tracing ini bagaimana. Nah, ini dapat melibatkan peran serta tokoh masyarakat," tandasnya.