Menangis Saat Berdoa, Wali Kota Eri Rela Tukar Jabatan dengan Kesembuhan dan Kesehatan Warganya

Eri Cahyadi/RMOLJatim
Eri Cahyadi/RMOLJatim

Kesedihan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terlihat, disaat membacakan Tahlil dan Yasin untuk kesembuhan warga Surabaya yang terpapar Covid 19.


Bahkan, ia berani memilih turun dari jabatannya, namun diganti dengan kesembuhan dan kesehatan warganya.

Kendati terlihat menangis, Wali Eri tak mengiyakan tangisannya, saat membacakan doa untuk keamanan, dan kesehatan warga Surabaya.

"Enggak, cuma saya merasakan sedih melihat beberapa warga yang dirawat di rumah sakit, pakai ventilator. Bayangkan kalau itu semua orang-orang yang kita cintai. Sekarang kan warga Kota Surabaya itu keluarga saya," ujar Wali Kota Eri dikitip Kantor Berita RMOLJatim usai Tahlil dan Yasinan di Balai Kota lantai 2, Kamis (1/7) sore.

Bahkan, Wali Kota Eri Cahyadi sempat berujar, ia rela tak jadi Wali Kota, namun kesembuhan dan kesehatan diberikan Tuhan pada warga Surabaya, saat masa Pandemi Covid 19.

"Seandainya bisa diganti dengan masa jabatan saya. Lak Gusti Allah ngomong 'isok waras, tapi awakmu sing nanggung enggak dadi Wali Kota, lilo (Kalau Allah berbicara 'bisa sembuh, tapi kamu yang nanggung tidak jadi Wali Kota, rela)," terangnya.

Eri mengatakan, jika menjadi pemimpin itu susah, terlebih lagi menjadi Wali Kota Surabaya saat masa Pandemi Covid 19.

"Jadi pemimpin itu susah, karena jadi pemimpin akan dihisap pertama kali. Maka dari itu saya tadi tidak bisa menahan air mata ya karena itu. Kami jadi pemimpin ini saat masa Pandemi Covid, dan banyak yang sakit, terus apa yang bisa kita banggakan jadi pemimpin Wali Kota seperti ini," ungkap Eri.

Selain itu, Eri menambahkan, rencana Pemerintah Pusat menerapkan PPKM Darurat, khususnya Jawa-Bali, Eri hanya mengetahui dari siaran YouTube Kepresidenan. 

Namun hingga sekarang, Pemerintah Kota Surabaya masih menunggu kejelasannya.

"Sampai sekarangkan belum ditentukan, karena masih banyak versi, versi A versi B, enggak tau mana yang dipakai. Kita masih menunggu, itu belum resmi lho, biasanya konpres itu ditindaklanjuti dari Pemerintahan Pusat, masuk ke Provinsi, dan Provinsi membuat Surat Edaran seperti PPKM Mikro," jelasnya.

Selain itu, Wali Kota Eri mengatakan, jika semua Kota yang terkena PPKM Darurat harus siap, terlebih lagi Kota Pahlawan, juga harus siap.

"Siap tidak siap, kita harus siap. Karena kalau sudah PPKM Darurat, berarti yang terjun itu TNI/Polri, dan warga harus tau," pungkasnya.